Kedua pesawat militer tersebut dengan cepat mendekat ke arah pesawat Dakota VT-CLA. Seluruh penumpang termasuk Gelora bingung dan panik melihat hal tersebut.
"What's that? Another aircraft?" Tanya pilot.
"Why are they following us?" Lanjut Tanya pilot.
"I don’t know, sir. I believe we do have permission to fly. I’ve already checked it." Jawab perwira Indonesia.
Ko-pilot mengambil radio komunikasi dan mencoba menghubungi kedua pesawat yg mengikuti mereka.
"This is Dakota VT-CLA. This is Dakota VT-CLA. We have permission to fly. I repeat we do have permission to fly." Kata ko-pilot
"Why are you following us?" Tanya ko-pilot. Tak ada respon.
Kemudia kedua pesawat tersebut terbang sejajar dengan Dakota VT-CLA. Para penumpang dapat melihat dari sisi kiri dan kanan pesawat. Lalu, salah satu perwira Indonesia berseru.
"Itu pesawat Belanda!" Teriak perwira Indonesia.
"Those are Dutch’s planes!" Teriaknya lagi mengulang dalam bahasa Inggris.
Sontak semua orang di sana terkejut. Gelora pun larut dalam suasana tersebut. Tampak ketakutan dan teror memancar dari kedua matanya.
"Apa!? Pesawat Belanda!?" Teriak Gelora. Dan tentu saja tak ada yg mendengarnya.
Ko-pilot mengambil radio komunikasi lagi dan mencoba berbicara pada kedua pesawat Belanda tersebut.
"This is Dakota VT-CLA. This aircraft is not a military vehicle. I repeat this aircraft is not armed! This aircraft is not armed!" Tak ada jawaban. Sepertinya kedua pesawat Belanda itu tak peduli.
"Kenapa mereka ngikutin pesawat ini!? Kan ga ada apa-apa di sini." Kata Gelora panik. Ia dapat melihat kedua pesawat Belanda tersebut masih mengikuti.
"Bukankah muatan pesawat ini hanyalah obat-obatan dan bantuan medis!? Pesawat ini sama sekali ga bisa ngelawan."