Blurb
Segelas kopi yang memiliki dua arti.
Harapan dan ketakutan.
Aroma yang menenangkan membawaku keluar pada persembunyian
Pahitnya rasa kopi, memberiku harapan akan kecintaan
Tapi setelah diberi harapan, mengapa harus didatangkan ketakutan?
Ketakutan akan kematian
Ketakutan pada kenyataan
Bahwa aku dilahirkan hanya untuk mendengar teriakan
"Jika tidak bisa menjadi macchiato, capucino atau piccolo yang terlihat indah dan manis, cukup menjadi secangkir espresso yang jujur akan rasa pahit lalu menemukan pencitanya."
"Espresso ngajarin kita bahwa segelap dan sepahit apapun hidup, itu masih bisa dinikmati, bahkan dicintai."