Praang!!
Suara kaca pecah terdengar dari dalam rumah. Seorang gadis kecil penakut yang sedang bermain kelinci seketika gemetar. Meskipun hal seperti ini sering kali terjadi. Namun, tetap saja tak bisa menghilangkan dengungan di kepalanya.
Suara benda-benda pecah masih terus berlanjut, sesekali diiringi dengan teriakan yang saling sahut-menyahut. Gadis penakut itu benar-benar takut. Kepalanya dipenuhi bayang-bayang teriakan yang memaki dirinya, dengungan yang semakin lama semakin kencang tiada ampun. Ia berlari, kemudian bersembunyi di antara dua mobil. Berjongkok, memeluk kakinya dan membenamkan wajahnya. Rambutnya yang panjang menutup sebagian kakinya.