Sesampainya Vero di Jakarta, Vero mendapati Mario yang sedang nonton netflix di kamarnya. Kebetulan Vero tidak lupa untuk membawa kunci rumahnya jadi ia tidak perlu repot - repot mengasih kabar ke Mario.Vero sengaja nggak bilang kalau dirinya akan pulang hari ini ke rumah.
"Io, udah makan?" sapa Vero yang kini sudah di depan pintu kamarnya yang nggak di kunci. Agak kaget dengan kehadiran sosok kakaknya, Mario bangkit dari tempat tidurnya.
"Kok, nggak ngabarin kalo mau pulang Re?" tanya Mario bingung.
Kini,Vero masuk ke kamar Mario yang cukup rapih untuk ukuran seorang kamar cowok, yang identik berantakan,Vero duduk tepat di depan meja belajarnya.
"Iya, mendadak soalnya juga" Vero mencoba mencari alasan ke Mario.
"Ada urusan?" tanya Mario dengan heran
"Iya, ada interview gitu deh besok di daerah kebayoran, Interview buat konten youtube" terang Vero
"Nggak pergi-pergi lagi kan Re?" Kini nampaknya Mario takut merasa kesepian lagi dirumah, sebelum Vero pergi memang ia sudah mengajari Mario untuk belajar mandiri, mengajari dia masak, masang tabung gas dan hal - hal yang biasa Vero yang lakukan.
Vero menghembuskan napas dan merebahkan tubuhnya tepat di kasur Mario sembari melihat ke sekeliling langit-langit dinding kamar Mario yang bergambar anime jepang Naruto, Mario melihat Vero yang kini tepat di depannya, dengan mimik wajah agak bingung karna belum ada jawaban atas pertanyaannya.
"Nggak tau Io, kayaknya mau kuliah lagi deh gue, tapi belum tau dimana"
"Sydney bagus Re" Mario menimpali, sembari mengambil kripik kentang yang ada di meja samping kasurnya.
"Mahal, kalo kuliah diluar Io"
"Ya tapi bagus diluar sih menurut gue, sekalian cari pengalaman,emang lu nggak punya kenalan buat bisa dapet program beasiswa gitu?"
"Nggak ada" jawab Vero dengan muka yang pasrah
Perut Vero mulai mengeluarkan bunyi, itu tandanya ia perlu mengisi perutnya agar asam lambungnya tidak kumat karna sedari tadi sebelum ke Jakarta Vero nggak sempet buat sarapan gara-gara kesiangan.
Dikarenakan Vero tidak mengetahui dimana letak kantor agency tempat dirinya akan interview, akhirnya ia memutuskan untuk naik ojek online, ke jalan kerinci 2 daerah kebayoran lama Jakarta Selatan.
Setibanya dirinya dikantor agency itu, Vero di sambut hangat oleh mbak Raline.
"Hallo...Vero reinata ya? Aku mbak Raline" sapa mbak Raline sembari mengulurkan tangan berkenalan.
"Iya, hallo mbak Raline "balas Vero
Mbak Raline menyuruh Vero untuk ikut ke ruangan studionya, yang dipakai buat syuting
"Oh iya, Vero nanti kamu interview nya sama spv aku ya, bentar lagi dia sampai, masih dijalan kena macet, tapi udah deket - deket sini sih katanya" sembari mempersilahkan Vero untuk duduk di ruangan studio yang udah di set dengan sofa yang nyaman dan lampu - lampu yang udah siap.
"Panggil aja Rere mbak hehe, oooh iya oke" Vero sedikit meralat nama panggilannya ke Mbak Raline dan dengan santainya ia mengiyakan.
Nggak lama, orang yang mau interview Vero sudah datang, dengan gaya berjalan yang santai sembari membawa macbook dan beberapa buku note kecil di tangannya.Dia menyapa Vero yang sedari tadi nunggu dia.