Vero dan Mario kini sedang menonton wawancara Vero yang sudah tayang di youtube, sesekali mereka makan camilan kripik kentang
Setelah selesai menoton youtube, tiba - tiba Mario menanyakan soal kuliah Vero "Re, ga mau lanjut kuliah lu?"
"Pengen sih, tapi nanti lu gimana? Harusnya lu tahun ini kuliah kan?" tanya Vero balik.
"Santai gue mah, gue kayaknya asik nyari duit aja re hehehe" dengan nada meledeknya.
Vero melempar bantal yang ada di sofa, ke arah muka nya diiringi ringisan Mario yang masih cengar cengir "Katanya mau kuliah, malah keasyikan nyari duit"
Mario meninggalkan Vero dengan memeletkan lidahnya seolah masih meledek dengan pernyataan Vero barusan.
Vero kali ini melihat langit - langit dinding kamarny, sesekali melihat ke jendela, yang kini langitnya sangat berwarna biru cerah. Memikirkan apa yang selanjutnya ingin ia raih nanti dan sedikit mengingat struggle - struggle dirinya dulu yang sesekali membuat ia tersenyum. Ya, Vero pernah hampir menyerah dengan masalah- masalah yang datang ke hidupnya, tapi untungnya Vero nggak sampai menyerah, karna ia yakin ketika dirinya sudah melewatinya, ia bisa tersenyum ketika mengingatnya hal pait itu.
Vero membuka - buka laptop nya guna mencari - cari informasi tentang beasiswa kuliah di beberapa negara, Vero merasa agak telat kalau mengajukkan beasiswa di umur sekarang, karna di beberapa kualifikasi beasiswa yang bisa mengajukkan ialah anak yang baru lulus SMA. Tapi dirinya yakin untuk belajar tidak ada kata terlambat.
●●●
Vero menikmati sore hari, dengan secangkir teh yang ia pesan di sebuah coffee shop yang baru saja buka nggak jauh dari rumahnya
Hiruk pikuk suasana kedai yang lumayan ramai, hilir berganting pengunjung mengingatkan pada dirinya dulu yang pernah bekerja di coffee shop juga. Vero menopang dagunya dan melihat ke area bar dari coffee shop ini terlihat para barista nya sedang bercanda menambah mengingatkan Vero dengan Kevin dan Alif.
Vero membuka laptopnya kembali dan mencoba video call mereka berdua .
"Gue ganggu kalian berdua nggak?" Sembari senyum dan melambaikan tangan Vero ke kamera yang di bales senyum oleh Kevin dan Alif.
"Nggak sih , baru tadi mau video call sama lu pada" balas Kevin
"Selow Re, gue juga lagi gabut"
"Eh, gimana Vin persiapan pernikahannya udah semua?" tanya Vero pada Kevin.
"Syukurnya, udah semua sih Re"
Alif menimpali "Gimana bang, ribet nggak lu ngurusin persiapan nikah?" ledek Alif.
"Wah gila sih, lu nanti bakal ngerasaiin apa yang gue rasain lif, ini gue resepsi yang ga begitu besar, tapi ribet nya itu loh...." Kevin mengacak - acak rambutnya "Kadang suka debat sama cewek gue, cuman karna masalah kecil"
Vero dan Alif hanya bisa ketawa melihat Kevin, karna biasanya dia orang yang santai. Kali ini terlihat betapa stres nya persiapan pernikahan buat dia.
"Ya namanya juga cewek bang, kadang maunya banyak" Alif menimpali lagi