Kos 24: Rumah Para Penari Malam

R. Rusandhy
Chapter #1

PROLOGUE: THE EXODUS

SCENE 1: NEBULA CLUB, BANDUNG - DANCE FLOOR Sabtu, 28 September 2024, Pukul 01:15 WIB

Dunia Nadya runtuh bukan karena gempa bumi, tapi karena lampu sorot emergency yang nyala tiba-tiba, matinya dentuman bass yang biasanya bikin jantung bergetar, dan teriakan lantang dari arah pintu masuk.

"SEMUA TETAP DI TEMPAT! JANGAN ADA YANG BERGERAK!"

Musik EDM yang tadinya nge-hype abis, langsung diganti sama suara kepanikan massal. Gelas pecah, kursi kegeser kasar, dan jeritan cewek-cewek LC yang kaget setengah mati.

Nadya Anggoro (22) berdiri kaku di samping sofa VIP 3. Di tangannya masih ada gelas rocks berisi Chivas yang tinggal setengah. Tamunya, seorang koko-koko Surabaya yang tadi lagi asik nyelipin duit saweran ke belahan dada temennya, sekarang mukanya pucat pasi kayak mayat.

"Anjing, razia," desis tamu itu, buru-buru ngebuang bungkus rokok ke kolong meja. Mungkin isinya bukan cuma rokok.

Nadya nggak panik histeris kayak temen di sebelahnya yang udah nangis bombay takut diangkut Dinsos. Nadya cuma... capek.

Dia naruh gelas pelan-pelan di meja. Matanya nyapu sekeliling ruangan yang sekarang terang benderang dan kelihatan aslinya: norak, kotor, penuh bercak di karpet, dan bau alkohol murah yang nyampur sama keringet. Tanpa dim light dan musik kenceng, tempat ini cuma kandang menyedihkan.

Polisi berseragam lengkap mulai masuk, misahin tamu sama pemandu lagu.

"Baris! Yang cewek baris di kanan! Siapin KTP!"

Nadya ngehela napas panjang. Dia nggak make "barang", urin-nya pasti negatif. Tapi masalahnya bukan itu. Masalahnya adalah tempat ini bakal disegel.

Dan kalau tempat ini disegel, Nadya nggak makan.


SCENE 2: KOSAN LAMA NADYA, CICADAS - KAMAR TIDUR Minggu, 29 September 2024, Pukul 14:00 WIB

Kamar itu sempit, tapi setidaknya ada jendela yang ngasih liat pemandangan kota Bandung yang mendung. Koper ukuran kabin udah kebuka di atas kasur lipat. Isinya baju-baju dinas malam: dress ketat, heels 12cm, catokan, dan makeup pouch.

Nadya duduk di lantai, meluk lutut. Di layar HP-nya, aplikasi Mobile Banking nampilin angka yang bikin ulu hati nyeri.

Lihat selengkapnya