Kos 24: Rumah Para Penari Malam

R. Rusandhy
Chapter #13

BAB 12: GELEMBUNG (EPILOG)

SCENE 1: KOS 24 - GARIS POLISI Senin, 14 Oktober 2024, Pukul 06:00 WIB

Matahari terbit di Mangga Besar hari itu rasanya beda. Nggak ada mendung, langitnya biru bersih, seolah alam semesta lega karena "bisul" di Gang 4 udah pecah.

Tapi di bawah, suasananya chaos.

Tiga mobil polisi parkir miring nutupin jalan gang. Sirine mati, tapi lampu rotator biru masih muter, nyiptain efek diskotik di tembok-tembok kusam. Warga ngerumun di balik garis polisi kuning, bisik-bisik, HP mereka keangkat tinggi buat ngerekam Story.

Nadya duduk di bangku belakang ambulans, diselimutin handuk tebal. Di sebelahnya, Dewi masih bengong kosong, matanya bengkak. Yoga lagi diinterogasi polisi, tapi dia kelihatan tenang. Terlalu tenang.

"Jadi... pemilik kos, Pak Marlen, hilang?" tanya polisi muda itu sambil nyatet di buku kecil.

"Nggak tau, Pak," jawab Yoga datar. "Pas saya dateng, dia nggak ada. Cuma ada penjaganya ngamuk bawa golok."

Polisi itu ngangguk ragu, terus ngelirik ke arah pos satpam.

Di sana, Bu Wati lagi digotong masuk ke mobil polisi. Tangannya diborgol. Tapi dia nggak ngelawan. Bu Wati ketawa-tawa sendiri. Matanya jelalatan liat langit.

"Banjir... hehehe... banjirnya bagus... ikannya gemuk-gemuk..." racau Bu Wati, air liurnya nétés.

Gila permanen. Otaknya hangus karena dipake wadah entitas sekuat itu, terus ditinggal gitu aja pas entitasnya ditarik balik ke sumur.

Nadya ngeliat ke arah pekarangan belakang yang sekarang ditutup terpal biru sama polisi. Mayat Rani udah dievakuasi. Pak Marlen? Nggak ada jejak. Cuma ada setelan jas mahal dan sepatu kulit yang tertinggal di pinggir sumur. Orangnya lenyap. Ditelan bumi—secara harfiah.

Nadya megang dadanya. Sesak napasnya udah ilang. Tapi rasa dinginnya masih nempel.

SCENE 2: KOST BARU NADYA - JAKARTA SELATAN Satu Bulan Kemudian - November 2024

Hidup itu aneh. Sebulan lalu Nadya hampir mati ditenggelamin setan, sekarang dia lagi duduk di kafe daerah Cipete, nyeruput Iced Latte seharga 50 ribu.

Nadya pindah. Total. Dia cabut dari dunia malam. Dia jual semua baju dinasnya, heels-nya, make-up tebalnya. Duit tabungan sisa dia pake buat ngekos di tempat yang ada jendelanya gede dan kena matahari langsung. Dia kerja admin online shop sekarang. Gajinya UMR, tapi cukup buat beli ketenangan.

HP-nya getar.

Yoga: Gue udah di Bali, Nad. Di sini ombaknya gede, tapi lautnya 'bersih'. Nggak ada amisnya. Lo aman kan?

Lihat selengkapnya