Kosmis dalam Kelut

adek Dwi oktaviantina
Chapter #20

Pengusiran dari Rumah Kakek

Suatu pagi, kabar yang mengejutkan sampai ke telinga Okta dan ibunya. Rupanya, kakek telah diam-diam menjual sebidang tanah di belakang rumah, memenuhi permintaan Pak Dhe Wiryo. Ibu Kristina, yang merasa sangat kecewa, tak bisa menahan diri lagi. Dengan napas memburu dan tangan gemetar, ia menghampiri kakek yang sedang duduk termenung di ruang tengah.

"Kok bisa, Yah? Tanah itu sudah dijual begitu saja?” Suara ibu Kristina bergetar, antara kecewa dan marah. "Setelah janji yang kita buat bersama, kenapa Ayah malah mengiyakan permintaan Pak Dhe Wiryo?”

Kakek menghela napas panjang, memandang jauh ke luar jendela. "Aku ini sudah tua, Kristina. Kamu tidak tahu beban yang aku tanggung sendirian sejak nenekmu pergi…"

Ibu Kristina tak dapat menahan emosinya. "Beban? Bukannya kami juga merasakan kehilangan itu, Yah? Aku dan Okta juga terluka! Tapi ini… kenangan nenek begitu saja Ayah jual?”

Kakek menoleh dengan tatapan dingin. "Kamu pikir aku tidak terluka? Kamu pikir aku tidak merasakan kehilangan nenekmu setiap hari? Tanah itu cuma sebidang tanah, Kristina, dan aku punya hak penuh atasnya. Kamu tidak bisa mendikte apa yang harus aku lakukan."

Lihat selengkapnya