Kota Algoritma

Shabrina Farha Nisa
Chapter #2

Teks Terlarang

Jauh di atas menara-menara efisiensi Distrik 7 yang dihuni para teknisi Gamma seperti Lyra, Sektor Alpha Neo-Jakarta berkilauan dengan kemewahan yang dingin dan terkalkulasi. Di sinilah Orion menghabiskan sebagian besar siklus kerjanya. Unit Identifikasi: 12-Alpha-Orion. Kasta: Pejabat Eksekutif Level 2 (Alpha). Status KJP: Dalam Proses Penjajakan Algoritmik (3 Kandidat Teratas dengan Skor Kompatibilitas >92%).

Apartemen Orion di Puncak Menara Sentral adalah antitesis dari kapsul minimalis Lyra, tetapi ironisnya, sama-sama steril dalam caranya sendiri. Ruangannya luas, dengan jendela panorama setinggi langit-langit yang menyuguhkan pemandangan geometris kota yang terbentang tanpa cela di bawahnya. Perabotannya terbuat dari material eksotis—logam cair yang dipadatkan, kayu rekayasa genetik—dengan desain avant-garde yang lebih mirip instalasi seni daripada tempat duduk atau meja fungsional. Cahaya diatur oleh AI pribadi Orion, menyesuaikan intensitas dan spektrum warna berdasarkan jadwal biologis dan tingkat produktivitas yang diinginkannya. Udara disaring berlapis-lapis, diionisasi, dan diberi aroma netral yang dirancang untuk menstimulasi fokus kognitif. Semuanya sempurna, semuanya optimal, semuanya … hampa.

Pagi Orion dimulai satu jam lebih awal dari Lyra, pukul 04:30 SWNJ, dengan sesi stimulasi kognitif dan latihan fisik virtual presisi tinggi di ruang kebugaran pribadinya. Sarapannya juga berupa pasta nutrisi, meskipun mungkin dengan varian rasa sintetis yang lebih beragam daripada yang tersedia untuk kasta Gamma. Pekerjaannya melibatkan analisis data tingkat tinggi, pengawasan implementasi kebijakan algoritma, dan interaksi terjadwal dengan pejabat Alpha lainnya atau delegasi dari distrik lain.

Orion adalah produk sempurna dari sistem Neo-Jakarta. Cerdas, ambisius, logis, dan emosinya terkontrol dengan baik. Ia memahami dan (sebagian besar) meyakini prinsip-prinsip efisiensi dan logika yang menopang dunianya. Ia melihat kekacauan dan irasionalitas dalam data arsip Jakarta Lama sebagai bukti superioritas tatanan saat ini. Ia menerima perjodohan algoritmik sebagai metode paling rasional untuk memastikan stabilitas sosial dan kelangsungan spesies.

Namun, belakangan ini, retakan-retakan halus mulai muncul di fasad keyakinannya yang kokoh. Bukan keraguan logis—data statistik jelas menunjukkan penurunan angka kriminalitas, peningkatan harapan hidup, dan stabilitas ekonomi sejak era Optimalisasi. Keraguan itu lebih bersifat … visceral. Sebuah perasaan samar akan kekosongan yang mengganggu, yang tidak bisa dijelaskan oleh algoritma atau dinetralkan oleh sesi meditasi sonik terjadwal.

Ia merasakannya saat berinteraksi dengan tiga kandidat KJP teratas yang disajikan oleh AKGS. Wanita-wanita Alpha yang cerdas, sehat secara genetik, dan kompatibel secara sosial dengannya. Interaksi mereka efisien, sopan, berfokus pada pertukaran data dan analisis tujuan jangka panjang. Tapi tidak ada ... percikan. Tidak ada debaran jantung yang tidak logis, tidak ada keinginan impulsif untuk menyentuh atau sekadar menatap lebih lama. Semuanya terasa seperti transaksi bisnis yang sangat penting, bukan pertemuan dua jiwa. Konsep "chemistry" atau "ikatan emosional" yang mungkin dibahas dalam teks-teks terlupakan itu sama sekali absen. Orion mencoba mengabaikan perasaan ini, melabelinya sebagai ekspektasi irasional yang ditimbulkan oleh konsumsi narasi fiksi kuno yang tidak sengaja terekspos saat remaja. Tapi perasaan itu tetap ada, mengendap seperti sedimen di dasar kesadarannya.

Ia juga merasakannya saat mengawasi implementasi Algoritma Kepatuhan Sosial (AKS) di sektor-sektor bawah. Melihat bagaimana sistem dengan efisiensi tanpa ampun menandai individu-individu yang menunjukkan deviasi emosional terkecil sekalipun, menjadwalkan mereka untuk "koreksi". Ia tahu itu perlu untuk stabilitas, untuk kebaikan yang lebih besar. Tapi kadang, saat melihat data biometrik seorang individu Gamma yang ditandai karena menunjukkan lonjakan oxytocin (hormon ikatan dan kasih sayang) yang tidak normal saat berinteraksi dengan unit keluarga intinya, Orion merasakan sengatan ketidaknyamanan yang tidak logis. Apakah efisiensi harus berarti sterilitas total dari kehangatan manusiawi?

Hari itu, sebuah tugas inspeksi rutin membawanya turun dari ketinggian steril Sektor Alpha ke kedalaman Pusat Pengolahan Data Distrik 7 (PPD-7). Sebuah fasilitas masif, tetapi fungsional tempat para teknisi Gamma seperti Lyra bekerja tanpa henti mengurai lautan data kota. Orion tidak menyukai kunjungan ke sektor bawah; udaranya terasa lebih padat, efisiensinya sedikit kurang optimal, dan interaksi dengan kasta Gamma selalu terasa canggung baginya. Tapi inspeksi ini penting—ada laporan mengenai anomali persisten di segmen arsip data historis pra-Optimalisasi yang ditangani oleh PPD-7, anomali yang berpotensi mengganggu akurasi algoritma prediksi sosial jangka panjang.

Saat Orion tiba di PPD-7, ia disambut oleh Kepala Teknisi Gamma yang membungkuk hormat dengan kepatuhan terprogram. Udara di dalam pusat data itu dingin oleh sistem pendingin superkomputer, dipenuhi dengungan konstan dari ribuan server yang bekerja. Barisan teknisi Gamma duduk di depan konsol holografik mereka, wajah mereka diterangi cahaya data biru kehijauan, jari-jari mereka bergerak cepat, mata mereka fokus, nyaris tanpa ekspresi. Efisien.

Kepala Teknisi mengantar Orion menuju Sektor Arsip Jauh, sebuah area dengan tingkat keamanan lebih tinggi di perut bangunan. Di sinilah data-data paling tua, paling sensitif, dan seringkali paling "kacau" dari era Jakarta Lama disimpan dan sesekali diakses untuk kalibrasi ulang algoritma.

"Anomali terdeteksi di Sub-sektor 7-Psi, Tuan Orion," lapor Kepala Teknisi dengan nada datar. "Terutama terkait dengan data arsip sosio-kultural dari pertengahan abad ke-21. Ada beberapa file yang resisten terhadap protokol pembersihan standar dan terus memunculkan pembacaan sentimen yang tidak konsisten. Teknisi 734-Gamma, Lyra, sedang melakukan analisis diagnostik mendalam saat ini."

Lyra. Orion mengingat unit identifikasi itu dari laporan insiden kecil beberapa hari lalu—teknisi yang melaporkan corrupted data audio berisi tawa. Sebuah kebetulan yang tidak signifikan, pikirnya.

Mereka memasuki Sub-sektor 7-Psi. Ruangan itu lebih remang dari area kerja utama, rak-rak server berisi unit penyimpanan data kuantum menjulang tinggi di kedua sisi. Di tengah ruangan, di depan sebuah konsol analisis khusus, duduk seorang teknisi Gamma—Lyra. Ia begitu fokus pada aliran data kompleks di depannya hingga tidak menyadari kedatangan Orion dan Kepala Teknisi di belakangnya.

"Teknisi Lyra," panggil Kepala Teknisi.

Lyra sedikit tersentak kaget, lalu dengan cepat bangkit dan memberi hormat standar. "Tuan Orion. Kepala Teknisi." Wajahnya netral, seperti teknisi Gamma lainnya, tapi Orion menangkap kilatan singkat sesuatu di matanya saat ia melihat Orion—bukan ketakutan atau kekaguman, lebih seperti ... keingintahuan yang terkontrol? Atau mungkin hanya proyeksi dari perasaan Orion sendiri.

"Laporkan status anomali, Teknisi," perintah Orion, suaranya dingin dan resmi.

Lihat selengkapnya