Blurb
Gadis berusia 21 tahun itu bernama Naya. Ayahnya seorang pegawai negeri dan ibunya seorang guru sekolah dasar. Mempunyai seorang adik perempuan dengan jarak tiga tahun. Kesehariannya menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Jawa Barat. Tahun ini, tahun ketiganya. Belakangan ini banyak peristiwa yang membuatnya enggan dekat dengan lawan jenis.
Pemahaman yang baru dia terima membuatnya menolak menabung dosa sebelum menikah. Hingga hari ini, pondasi pemahaman tentang hubungan laki-laki dan perempuan belum kokoh.
Ketika teman dan sahabatnya lebih dulu berjalan bersama di pelaminan, hatinya selalu menggebukan rasa iri. Ketika ibu dan kerabat selalu bertanya tentang calon dan waktu, Naya tidak tahan lagi untuk segera menemukan partner hidup.
Tetapi karena beberapa referensi yang datang tanpa disengaja, ia benar-benar takut menikah. Naya takut tidak bisa menjadi pasangan yang baik. Kesiapan yang dia miliki masih sangat dasar. Banyak sekali ilmu yang belum dia serap.
Suatu sore, Naya bertemu dengan salah satu teman putih abunya. Dia menemukan bahwa mereka sama-sama takut menikah dan pada suatu kesempatan mengantarkan mereka untuk melawan rasa takut itu. Ke timur dan barat berlomba menyerap ilmu. Bebenah diri, mendalami ilmu dengan niat yang terus diperbaharui. Hari berganti bulan, bulan berganti tahun hingga dipertemukan dengan niat yang lebih indah, niat yang dapat mengantarkan mereka ke surganya Allah swt.