Kotak Bekal

Kamila
Chapter #2

BAB 2

Jumat sore di awal bulan.

Jadwal Naya pulang ke rumahnya. Tidak peduli seberapa sibuk ia bergelut dalam kegiatan kampus, pulang ke rumah di awal bulan sudah menjadi kewajiban. Bukan perihal mengisi dompetnya yang kosong tetapi ini merupakan salah satu upaya Naya mengisi kembali semangatnya untuk sebulan kedepan. 

Menyerap seluruh kekuatan dari pelukan ibu yang tiada habisnya. Meski lusa ataupun esok harus kembali lagi ke perantauan, tidak masalah baginya melihat ibu tersenyum sudah cukup untuk mengisi kapasitas energinya untuk berjuang.

Tetapi hari ini berbeda. Senyum ibu hanya dapat mengisi separuh dari batang yang ada. Rasanya hari ini bukan waktu yang tepat baginya pulang ke rumah. Belum ada 24 jam, sebelum ia sudah ingin kembali ke kamar kostnya. Merindukan kedamaian pada hatinya.

Duduk disampingnya, wanita yang telah mencurahkan seluruh hidup untuk keluarga kecilnya sedang bercerita tanpa menghilangkan senyum di wajahnya. Ibunda Naya dengan semangat menceritakan anak Pak RT yang akan menikah bulan depan, mungkin bagi semua orang ini terdengar biasa. Tidak bagi Naya. Tidak setelah runtunan pertanyaan menyertai dibelakangnya.

Lihat selengkapnya