KPR (Kapan Pindah Rumah?)

Annisa Diandari Putri
Chapter #8

Game On!

Movie Night

Kata Jamal Mirdad,

Malam minggu malam yang panjang...

Malam yang asyik buat pacaran...

Tapi malam minggu kali ini tidak ada yang mengajak Kanaya nonton bioskop, makan malam atau sekedar mampir ke rumah untuk memegang tangannya. Juno yang ternyata overprotective, sudah Kanaya buang jauh-jauh dari hidupnya beberapa bulan lalu. Terakhir, laki-laki itu terlihat bertemu dengan Harsa di rumahnya lalu pulang lima belas menit kemudian. Siklus yang selalu berulang.

Saat semua anggota keluarga sedang berkumpul menemani Ruby menonton Youtube -yang sekarang tidak perlu berebut dengan sepupunya lagi- ibu mengambil remote dan duduk manis di sofa.

“Nggak pada kemana-mana kan hari ini?”

“Nggak. Kenapa, Bu?”

“Kanaya nggak malam mingguan?”

“Aku udah putus sama Zaldi.”

“Siapa lagi tuh Zaldi?”

“Pacarnya yang baru. Baru putus minggu lalu.

Ibu mau pesen makan?”

“Ibu lagi pengen nonton film, tapi maunya rame-rame. Ini kalo filmnya disetel di HP, bisa kelihatan di TV kan, Lun?”

Tidak ada yang menjawab pertanyaan ibu. Karena tidak biasanya dia mengajak menonton film. Ibu itu hanya betah menonton drama Korea dan gosip artis. Dia tidak akan menonton film ... kecuali pemainnya Reza Rahadian. Soalnya kata ibu, actor itu mirip mantan pacarnya yang penyiar radio. Tapi sepertinya, semua film Reza Rahadian sudah pernah ditonton sama ibu.

“Kita nonton di bioskop aja, Bu. Masih keburu kok. Kan deket ini mall-nya.” Ajak Damar.

“Nggak ... nggak ... Ibu maunya nonton film 'Keluarga Cemara'.”

Tunggu.

Sejak kapan, film 'Keluarga Cemara' ada Reza Rahadian-nya?

Apakah ada versi director’s cut di mana Reza Rahadian berperan sebagai abah?

Perasaan Luna tiba-tiba mendadak suram. Dia menyikut suaminya yang sepertinya merasakan perasaan yang sama. Sementara Ruby masih sibuk dengan kentang goreng dan sosis di piring Hello Kitty-nya.

Saat ibu memencet remote, Ruby yang sedang menonton Cocomelon pun protes, “Yaaahhh, Ruby mau nonton yang tadi, Eyang.”

“Nonton di HP Eyang aja ya.”

Ini kejadian tidak biasa yang kedua. Ibu itu paling sebal ketika melihat cucunya menonton acara berbahasa inggris, “Nanti anak kamu jago bahasa inggris, tapi bahasa indonesianya nggak lancar.” Begitu alasannya.

Tapi sekarang, ibu memberikan HP-nya ke Ruby secara suka rela dan tanpa paksaan. Pasti ada sesuatu yang tidak beres.

“Nontonnya pake HP kamu ya, Damar.”

Damar memberikan HP-nya ke ibu. Walaupun dia masih curiga dengan semua ini. Tinggal bersama ibu mertuanya selama lima tahun, sudah cukup untuk Damar mengetahui kebiasaannya.

“Ayo dong, Nay, bantuin Ibu. Itu HP Damar munculin ke TV, biar kita bisa nonton bareng. Kemaren Ibu nyari di Google, katanya 'Keluarga Cemara' bisa ditonton di sini.”

Ibu memperlihatkan sebuah website online streaming yang menayangkan film-film indonesia secara legal, sebelum menyerahkan HP-nya ke Ruby.

Sekarang yang mereka bisa lakukan hanya menuruti kemauan ibu, karena dia sudah duduk dengan sangat siap di depan TV. Kanaya membeli film tersebut, membayar dengan dompet online milik Damar, lalu menyambungkan HP Damar dengan google chrome milik Damar juga. Movie night malam ini disponsori oleh menantunya ibu.

Lihat selengkapnya