Ksatria Angkasa

Aryadi Perwira Subagio
Chapter #10

Makanan Baru

Bab 10: Makanan baru

Carl terus memegang tangan Putri Alice saat mereka menyusuri jalanan kota, melewati deretan gedung-gedung dan lampu jalan. Carl mengajak putri menyeberang jalan kemudian berbelok ke kiri, di depan sana akhirnya mereka sampai di alun-alun kota. Sebuah taman besar dengan beberapa pepohonan menghiasi sisinya, bagian tengah taman itu diisi oleh para pedagang yang menjual macam-macam barang. Aksesoris, makanan, sepatu, atau pakaian, dan semuanya dengan harga murah.

“Gimana Putri? Kau mau makan yang mana?”

“A-anu Tuan Carl, sebaiknya jangan panggil saya putri keras-keras di tengah keramaian begini.”

Carl diam selama beberapa detik, lalu ekspresi wajahnya menunjukkan kalau dia tidak pernah memikirkan itu sebelumnya.

“Ah, benar juga ya! Kalau gitu gimana kalau aku panggil Alice?”

“Itu ... saya rasa tidak apa-apa.”

“Oke, kau juga boleh manggil aku Carl, nggak usah pake panggilan tuan segala.”

“Baiklah kalau begitu ... Carl.”

Carl lalu mengajak Alice ke booth pertama: hotdog. Tak lama kemudian mereka berdua sudah mendapat sosis panggang yang diapit dua potong roti, lengkap dengan saus tomat dan mayonaise.

“Permisi Carl, apa ini?”

“Kau nggak pernah makan hotdog sebelum ini?”

“Harus saya akui, memang belum.”

“Intinya itu cuma daging panggang dan roti kok, enak dan murah, banyak orang yang suka.”

“Jadi banyak penduduk yang suka dengan makanan seperti ini? Kalau begitu biar saya mencobanya.”

Alice lalu melepas bagian mulut dari topengnya dan mencoba makanan itu segigit, lalu sinar matanya terlihat seperti orang yang kaget.

“Kenapa? Nggak enak?”

“Bukan, ini ternyata ... lebih enak dari dugaan saya. Kualitas daging dan rotinya memang beda dengan yang biasa dihidangkan di rumah, tapi ini terasa gurih dan lezat.”

“Hee, ternyata kau suka juga sama makanan murah begini. Ayo kita coba makanan yang lain, masih ada banyak orang yang jualan.”

Setelah itu mereka membeli hamburger, sandwich, dan kentang goreng, sebelum akhirnya membeli minuman soda.

“Aneh, ke mana Kak Kenneth sama Louise ya? Mereka berdua kok nggak kelihatan.”

“Saya tidak melihat mereka sejak kita sampai di taman ini, mungkin kita terpisah di tengah keramaian orang?”

Carl meminum sodanya, “Hmm, mungkin aja ya.”

Pada saat itu mata Alice menangkap sebuah kedai makanan lain.

“Carl, makanan apa yang dijual di sana?”

“Itu crepe, makanan manis yang mirip pancake.”

“Saya mau coba itu.”

Lihat selengkapnya