Langit terlihat cerah siang ini, hanya ada sedikit awan menggantung di angkasa. Sebagai gantinya, kapal terbang-kapal terbang mengudara bersama dengan puluhan pesawat fighter yang terbang di depan. Pasukan tempur itu terbang menuju sebuah kota di timur, Duchold.
Azure Dragon milik Kapten Alex adalah kapal yang memimpin paling depan, bersama dengan Scarlet Spear. Yang mengikuti di belakang mereka berdua adalah White Angel bersama dengan Typhoon. Dua kapal yang terbang satu baris di belakang mereka adalah Taygete milik Pangeran Albert dan Alcyone milik Pangeran Robert.
Dua kapal yang berada paling belakang adalah Sterope milik Putri Josephine, dan Merope milik Kapten Alice.
Alice sedang duduk di kursi kapten di anjungan Merope, para kru anjungan sedang sibuk memperhatikan radar dan menerbangkan kapal seperti yang diinginkan.
“Kapten, radar kita menangkap ada 16 bandit di timur, dan ada satu yang ukurannya besar!” seru kru radar.
“Kapten, ada kabar dari Azure Dragon, pasukan musuh sudah terlihat di timur. Sudah dikonfirmasi kapal terbang itu Electra!” ujar kru radio.
Alice memberikan perintah, “Beritahukan pada para kapten untuk berada pada posisi tempur dan bersiap menembak!”
“Siap kapten!” seru kru radio sebelum memberikan perintah Alice melalui radio.
Setelah mendapat perintah itu White Angel dan Typhoon mengambil posisi lebih luar daripada Azure Dragon dan Scarlet Spear. Kapal Taygete dan Alcyone mengambil posisi lebih luar lagi daripada White Angel dan Typhoon. Keenam kapal terbang itu membentuk formasi A.
“Beritahukan pada fighter Azure Dragon dan Scarlet Spear mereka boleh melakukan kontak dengan musuh kalau diperlukan!” perintah Alice lagi.
“Siap!” kru radio mengabarkan ulang perintah Alice.
Kekuatan gabungan dari Azure Dragon dan Scarlet Spear mencapai 27 pesawat fighter, jumlah yang cukup banyak untuk membuka serangan dan mengacaukan formasi musuh.
Setelah posisi fighter dari kedua kubu sudah cukup dekat, adu tembak pun tak terelakkan. Senapan mesin memuntahkan peluru, semua pesawat bermanuver untuk menghindari tembakan. Babak pertama dari pertempuran udara sudah dimulai, korban pertama mulai berguguran.
Ketika ada fighter musuh yang terlalu dekat, Azure Dragon menembakkan senapan anti-air ke pesawat-pesawat malang tersebut. Hal yang sama dilakukan juga oleh Scarlet Spear. Suara tembakan peluru, ledakan pesawat, dan deru mesin memenuhi udara.
Awalnya pasukan Kapten Alex dan Kapten Rose menang jumlah, tapi kemudian ada lagi 10 pesawat musuh yang mendekati Azure Dragon. Satu atau dua fighter Kapten Alex jatuh karena tidak siap dengan pasukan yang baru datang. Alex sendiri langsung memerintahkan menembakkan anti-air ke para pesawat musuh yang baru datang itu. Beberapa dari pesawat musuh mencoba menembak lambung Azure Dragon, tapi lambung kapal itu terlalu tebal untuk ditembus oleh peluru fighter.
Di anjungan Merope kru radio memberikan kabar ke Alice, “Kapten Alice, Kapten Alex mengatakan bahwa Electra sudah masuk jarak serang, minta ijin untuk menembak.”
Dengan suara penuh wibawa, Alice memberikan perintah, “Tembak!”
Setelah mendapat perintah tersebut, meriam-meriam Azure Dragon dan Scarlet Spear melepaskan tembakan mereka. Electra terlihat melakukan manuver menghindar setelah melihat kedua kapal pemberontak itu membuka tembakan. Beberapa peluru meleset, tapi ada satu peluru yang mengenai lambung Electra.
Electra melakukan tembakan balasan ke Scarlet Spear, Kapten Rose memerintahkan untuk melakukan manuver menghindar. Biarpun begitu, satu peluru Electra mengenai lambung kapalnya.
Kapten Rose tidak diam saja, dia menembakkan satu tembakan lagi ke Electra. Sayangnya kali ini tembakan itu bisa dihindari oleh Electra.
Di anjungan Merope, seorang kru melaporkan sesuatu pada Kapten Alice, “Kapten! Kami menangkap ada peningkatan konsentrasi ether! Ada sesuatu dari dekat Duchold!”
“Apa katamu?”
Tidak ada satu kapten pun yang bisa mengantisipasi hal itu, mana mungkin mereka bisa, mereka tidak pernah melihat hal seperti ini sebelumnya. Itu adalah sebuah cahaya berwarna biru terang, yang memanjang dari luar kota Duchold beberapa puluh kilometer di depan mereka. Cahaya itu ditembakkan dari tanah ke udara hingga mengenai Azure Dragon.
Cahaya itu mengenai bagian bawah haluan Azure Dragon, dan melubangi kapal itu hingga cahaya itu tembus dan terus menuju langit. Sesaat kemudian cahaya itu memudar, menyisakan lubang besar di badan Azure Dragon. Untungnya, tembakan itu tidak mengenai anjungan kapal, tapi entah apakah tembakan itu berhasil menembak ruang mesin atau tidak.
Ledakan-ledakan mulai tercipta di ruangan-ruangan Azure Dragon yang terkena tembakan, api berkobar dan asap membubung tinggi. Perlahan-lahan, Azure Dragon mulai kehilangan ketinggiannya.
Alice coba mengkontak Azure Dragon dari anjungan Merope, “”Kapten Alex, laporkan status.”
tidak ada jawaban.
“Kapten Alex, laporkan status anda!”
[bzzt]