Ksatria Angkasa

Aryadi Perwira Subagio
Chapter #25

Mencuri lagi

Carl dan Curtis bermanuver menghindar sama cepatnya dengan saat mereka berdua mulai menembak. Mereka menghindari tembakan peluru dan juga kemungkinan saling menabrak. Carl dan Curtis langsung berputar di udara, mencari kesempatan untuk terbang di belakang musuh mereka.

Curtis yang berhasil berada di belakang Carl, C-Demonnya menembaki Thunder I. Carl bermanuver untuk menghindari tembakan-tembakan itu, tapi C-Demon terus mengejar. Carl berusaha untuk mencari kesempatan untuk bertukar posisi dengan Curtis, tapi percuma saja C-Demon sangat cepat. Carl hanya mampu menghindar karena kemampuannya sebagai pilot yang lebih superior.

Tiba-tiba ada tembakan peluru yang mengarah ke C-Demon, tapi setan merah itu berhasil menghindari tembakan yang diarahkan padanya. Itu Henrietta, pesawatnya terbang di dekat Carl dan Curtis.

[Biar kubantu Carl.] ujar Henrietta lewat radio.

Henrietta dan Curtis saling bermanuver di udara dan menembaki satu sama lain. Pesawat Curtis yang bertipe interceptor lebih aerodinamis dan cepat daripada pesawat Henrietta. Mereka berdua saling kejar hingga akhirnya mereka terbang rendah.

Henrietta dari tadi berada di belakang Curtis sambil terus menembakinya, tapi Curtis dengan cepat bermanuver di udara hingga kini dia berada di belakang Henrietta. Curtis membuka tembakan, Henrietta menghindar, peluru-peluru itu melesat tepat di atas penutup kokpit Henrietta.

Thunder I Carl mendekat dan langsung menembaki Curtis, tembakan Carl meleset saat C-Demon menghindar di waktu yang tepat. Carl dan Curtis kejar mengejar hingga mereka melewati sebuah tepi tebing, tanah seperti terbuka lebar di bawah mereka, memperlihatkan jurang dan lembah.

C-Demon dan Thunder I menukik ke arah lembah, Thunder I masih terus menembak sambil mengejar. Mereka terus lanjut hingga masuk ke dalam celah antara dua tebing. Thunder I menembaki C-Demon, peluru-pelurunya mengenai dinding tebing.

Mereka berdua terbang mengikuti kelokan-kelokan di celah tebing itu, ke kiri atau ke kanan, kadang mereka juga bermanuver ke atas atau bawah bila ada sisi tebing yang lebih menjorok ke tengah daripada bagian yang lain.

Carl terus menembak tapi tiba-tiba Curtis menanjak dengan cepat, ternyata di depan mereka ada jalan buntu. Carl cepat-cepat menarik tuas kemudi pesawatnya untuk terbang lebih tinggi. Thunder I terbang menanjak tajam, berhasil melewati atas tembok itu biarpun nyaris menabrak.

Pada saat itu tembakan peluru memberondong Thunder I, Carl hampir saja terlambat menghindar. Entah bagaimana caranya, Curtis berhasil bermanuver hingga sekarang dia yang membuntuti Thunder I pergi ke langit.

Peluru-peluru ditembakkan lagi, tapi kali ini bukan dari C-Demon. Henrietta yang menyusul mereka menembak agar C-Demon terpaksa menjauh dari Thunder I.

[Dia hebat banget Carl, kok kamu nggak bilang kamu punya teman sehebat ini?]

[Aku juga nggak tahu dia sekuat apa, selama ini dia gak nunjukin kemampuannya, paling nggak bukan kemampuan yang serius.]

[Kita perlu cara buat ngelawannya, ada saran Carl?]

[Hmm, pesawatnya itu tipe khusus yang bagus buat mencegat pesawat lain, mungkin aja dia nggak terbiasa kalau posisinya dibalik.]

[Maksudmu kau mau kita mencegat gerakannya? Itu nggak mungkin, pesawatnya cukup lincah buat bergerak menghindar.]

[Emang sih, tapi kan bukan berarti dia bisa melakukannya. Kemampuan pilot dan pesawat itu dua hal berbeda lho.]

[Begitu ya? Ayo kita coba.]

mereka tidak sempat ngobrol lebih lama lagi, karena C-Demon sudah mengejar mereka dan kini menembaki mereka dari belakang.

Carl dan Henrietta berpencar ke dua arah yang berbeda, Curtis memutuskan untuk mengejar Carl. Peluru-peluru kembali ditembakkan, Thunder I menghindari tembakan-tembakan itu dengan cara yang berbeda dari yang tadi. Sebelumnya Carl melakukan manuver besar dan cepat untuk segera sampai di belakang C-Demon, tapi itu terbukti tidak berhasil.

Sekarang Carl terbang dengan lebih lambat dari biasanya, sambil menghindari tembakan C-Demon. C-Demon terus mendekat sambil menembak tanpa henti, tapi tetap saja kecepatannya lebih rendah daripada yang tadi. Carl nyaris tertembak karena terbang lambat dari tadi, tapi sebenarnya itu yang dia inginkan karena mereka tidak bisa menang dari C-Demon kalau adu kecepatan.

Lihat selengkapnya