Ksatria Nevkhadda

JWT Kingdom
Chapter #3

3. Pertarungan Bayangan

"Tubuh kalian tak sempurna di jaman ini! Terbakar kalian semua!"

Berteriak lantang, Yindha berdiri tegap, menyambut kemunculan makhluk-makhluk pelintas jaman, dapat dirasakan oleh semua panca indra. Dari mata, telinga, peraba. Merasakan hawa magis terhisap di satu tempat Yindha berada saat itu.

Sepasang mata Yindha mengawasi sekeliling. Berkumpul dari segenap penjuru, sosok-sosok kepulan asap hitam menjelma manusia berjubah. Antara bayangan dan nyata, sekitar delapan sosok manusia berkekuatan sihir muncul dan mengepung Yindha.

Sorot tajam mata Yindha menjurus satu persatu ke arah delapan mata angin, ke kanan kiri. Lalu berbalik tubuhnya 180 derajat. Lantas gerak bibirnya merapal kalimat ajaib.

Svettakhyrasmayatthaka ....

Rattagghar ...!

Rapal tegas lirih bibir Yindha, secepat hembusan nafas, muncul sekelebat saja, secara magis, secepat angin perak, helm elang menutupi wajah dan rambut.

Nevshotta!

Kalimat demi kalimat mantera diucapkan Yindha. Bertambah panjang penutup bagian depan wajah, sempurna berwujud helm berbentuk kepala dengan paruh elang. Mengkilat lapisan perak helm itu menutupi seluruh bagian wajah, rambut sampai leher.

Sanggalaratakamattaya ....

Di ujung kalimat mantera, angin semula berhembus lirih, berubah kencang. Semilir kekuatan angin memenuhi tubuh Yindha luar dalam. Berbalut tubuh Yindha oleh kepingan-kepingan bulu-bulu perak, utuh sekujur tubuh.

Nassikhrarrthi ....

Yindha berbalut jirah elang perak, merentangkan kedua lengan, lalu muncul ajaib sebilah benda panjang nan tajam. Kilat menyertai kemunculan senjata, pasangan lengkap seragam jirah perak si Manusia Elang.

Dalam sekejap, Yindha menjelma sepenuhnya Manusia Elang Perak.

"Aku akan melempar kalian semua ke tempat asal, enyahlah kembali ke kegelapan! Heaaah!"

Fyuuuh ...!

Jerit lengking dari balik helm elang perak, membahana langit-langit kelam. Menyisakan pancaran merah menyala di mata, Manusia Elang Perak berselimut bulu perak, melesat tinggi tubuhnya, menjebol atap, kembali ia meluncur dari ketinggian sembari mengayunkan sebilah benda tajam, diayunkan di antara kedua lengannya lebar-lebar.

Fiuuuh ...!!!

Kekuatan penuh, disabetnya pedang perak menyala kekuatan petir menyambar sosok penyihir berjubah dari dunia masa lalu. Tubuh-tubuh tanpa jiwa terlempar dan terhisap udara. Lenyap namun tak mati. Karena penyihir-penyihir itu bukan makhluk dari dunia masa kini.

"Nevkhadda ... krrrgh ... khaaa!" desis menantang, satu sosok paling menakutkan, penyihir jubah hitam dengan wujud paling tinggi besar. Jubahnya sangat panjang hingga merambat jatuh di tanah. Jubahnya hidup seperti rengkuhan kematian siap menarik jiwa. Langit-langit makin gelap melingkupi area pertarungan gaib.

"Nevkhadda ...!" jerit menyayat sosok berjubah hitam, sorot matanya tajam menjurus ke arah Manusia Elang Perak meluncur di ujung mata. Hinggap di satu titik ketinggian gedung.

Mata bertemu mata. Empat sosok berjubah lainnya menghadang Manusia Elang Perak dari berbagai arah.

Lihat selengkapnya