Kuberikan Abu dan Hujan

Nunonuno
Chapter #4

Lika-Liku Kehidupan Mempertemukan Kita, Membentuk Ruang dari Garis, Bagaikan Tugas Merajut Kawat.(1)

Ketika sebentar lagi mulai kelas, Aster mendapatkan pesan dari nomor yang tidak dikenal.

Halo, dengan Aster?

Ini Edison 

Mumpung saya ingat, saya mau mengembalikan sapu tanganmu.

Aster langsung menyimpan kontaknya dengan nama ‘Edison Kating Lampu’. Gambaran yang pernah dirinya buat mengenai Edison, lampu, dan ngengat kembali membuatnya tertawa. Aster segera mengetik untuk menjawab Edison sambil menahan tawa agar tidak dikira orang gila oleh teman-teman sekelasnya yang sudah datang.

Aster: Halo Kak. Benar ini Aster

Aster: Kakak kosong siang ini? Kalau iya sekalian makan siang bareng saja Kak. 

Edison Kating Lampu: Bisa jam 12. Kita bertemu di Taman dekat kantin Timur saja ya?

Aster: Oke

Aster menutup ponselnya setelah mengirim pesan itu karena dosennya telah datang. Pelajaran sejarah seni selalu menarik. Banyak sekali pergerakan seni yang berhubungan dengan sejarah dunia. 

Aster pikir seni seperti sebuah catatan kolektif manusia. Semacam pembatas buku di cerita dunia ini.

Lihat selengkapnya