Kuberikan Abu dan Hujan

Nunonuno
Chapter #14

Warna Melebur bagaikan Cat Air, Merambat Bercampur hingga Menjadi Sebuah Karya. (4)

Saat Aster memberikan hadiah ulang tahun ke Edison, Aster menghela napas. Matanya sangat sayu sekarang dan rambut yang terlepas dari kepangannya pasti sangat kusut. Aster selalu merasa lelah belakangan ini, sampai ke titik dirinya tidak peduli dengan penampilannya di depan Edison.

Setelah bertemu dengan Jaylee dan tumpukan tugas, energi mental Aster sudah di ambang batas. Kelelahan ini juga membuat dirinya susah membantu di rumah, maka terjadilah amarah ibunya.

Lucunya Florian yang dulu lebih sering bertengkar dengan orang tuanya sekarang malah menjadi penengah mereka. Aster merasa seperti bertukar posisi. 

Edison hanya menaruh hadiah dari Aster di tasnya. Seperti biasa bawaannya banyak, sepertinya Aster perlu membantunya lagi.

“Kapan kamu mau menggunakan kesempatan itu?” tanya Edison dengan santai. 

“Yang soal kesempatan pergi seharian itu?”

“Ya.”

Aster sekarang benar-benar ingin baringan saja dan istirahat. Dirinya tidak bisa berpikir. Namun, dirinya harus memberikan jawaban. Sejujurnya Aster merasa licik. Namun, kesempatannya terlalu sayang bila dilewatkan karena tanggal 7 pas dengan hari Minggu, tidak ada kuliah. 

“7 Desember. Kosongkan hari itu Kak.” 

Edison tertawa kecil. Aster langsung menghadapnya dengan mata yang melebar.

“Di hari ulang tahunmu ya? Licik sekali–“ Edison cemberut “–tapi tahun lalu kamu tidak memberitahu ulang tahunmu. Tidak, aku tidak bisa menyalahkanmu seharusnya aku yang bertanya atau mencari tahu sendiri. Kamu pasti merasa canggung ya untuk memberitahu? Aku juga sama kalau dalam posisi itu.” 

Aster langsung menempelkan keningnya ke meja, berusaha menyembunyikan mukanya.

“Yah… nggak asik ketahuan,” gumam Aster.

Lihat selengkapnya