Kucing Iblis

Yovinus
Chapter #23

23-Mahluk Jejadian Yang Mengerikan

Edeng melihatnya? Tapi dia tidak sempat berpikir jauh-jauh. Dia segera mundur ke belakang dan merapat ke dinding batu di sisi yang lainnya.

Blaaaaaarrrrr ….

Tiba-tiba terdengar bunyi benturan yang keras dan dinding batu di depannya hancur berantakan. Asap tebal memenuhi ruangan tempatnya.

Setelah asap itu menipis, di depannya berdiri sebuah sosok yang selalu dirindukannya. Tanpa ayal lagi gadis ini berlari menyongsong tubuh itu.

Tapi karena kondisi fisiknya yang sangat lemah, tubuhnya malah melayang jatuh dan hampir saja terhempas ke lantai batu, jika Edeng tidak sigap menyambutnya.

“Mas, Ed!” desis Gernis lirih. Disembunyikannya kepalanya di dada yang bidang itu.

“Syukurlah, kamu selamat, Gernis!”

“Aku takut sekali, Mas!” kata Gernis, dan tanpa ragu-ragu ia merebahkan kepalanya di dada bidang lelaki itu. Ia tumpahkan segala ketakutannya selama ini dengan menangis terisak-isak.

“Sudahlah, sudah ada aku di sini!”

“Tapi, di mana iblis itu...?”

“Memangnya kamu rindu dia …?”

“Iiiih, Mas Ed nih, ngaco. Siapa pula rindu pada iblis itu…” ujar Gernis cemberut sambil memukul dada Edeng sebisanya.

“Dia sedang pergi...”

“Bagaimana Mas Ed tahu...?”

“Aku sudah satu hari satu malam berkeliling mencari jalan masuk dan selama itu iblis itu tidak kujumpai di sini!”

“Ngeri sekali, Mas! Hampir gila rasanya.”

“Sudahlah. Yang pentingkan kamu sekarang selamat!” kata Edeng seraya memeluk tubuh lembut itu dengan erat.

“Mengapa Mas dan Ayah tidak datang seperti yang dijanjikan?”

“Gara-gara ibu tirimu!”

“Ibu Marulina, maksudmu dia...?”

“Dia membubuhkan semacam obat tidur di dalam kopi bekal kami. Sehingga aku dan ayahmu tertidur.”

“Oohh!” Gadis itu mengangguk mengerti.

“Sekitar lewat sedikit tengah malam aku tersadar,” kata Edeng menjelaskan. “Ayahmu masih pulas. Berkali-kali aku bangunkan tapi dia nyenyak sekali!”

“Mengapa tidak Mas tunggu sampai dia bangun?” tanya Gernis khawatir.

“Aku ingat dirimu. Kamu yang terlebih dahulu harus dilindungi. Makanya aku segera pulang ke rumah! Tapi semuanya terlambat. Kamu sudah lenyap dibawa makhluk itu!”

“Untung Mas Ed bisa mengejarku sampai ke sini. Dari mana Mas tahu tempatku ditahan ini?”

“Guru yang memberitahu!”

Lihat selengkapnya