Kucing Iblis

Yovinus
Chapter #28

28-Minyak Bintang

 

"Aku tak habis pikir...!"

"Tentang, apa Pa?"

"Kedua orang itu...!"

"Mama juga bingung...!"

Pak Ceknang menghirup sari jeruk yang di buat isterinya. Terasa menyegarkan.

"Kok, bisa persis menyerupai aku, ya Pa!"

"Mungkin dukun muda itu yang melakukannya..."

"Dukun yang mana?"

"Yang dari Kalimantan Tengah..."

"Jaang yang menginap di rumah pak Luhui, itu?"

"He-em..."

"Ada apa dengannya?"

"Dia yang berada di balik semuanya ini...!"

"Apa untungnya bagi dia?"

"Mama lupa?"

"Hm...?"

"Diakan pernah melamar anak kita!"

Marulina menarik nafas panjang. Ingatannya melayang kemasa tiga tahun yang lalu. Dukun muda itu memang pernah melamar anaknya. Waktu itu Gernis masih kelas tiga SMEA. Mereka menolak lamaran dukun itu secara halus. Mana mungkin mereka mengawinkan anak mereka dengan orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap. 

Kerjanya hanya berjudi dan mabuk-mabukan serta menjual ilmu kanuragan ke sana kemari. Lagi pula orang itu esde pun tidak tamat.

Lalu ketika pak Ceknang memerlukan tenaga tapper untuk perkebunannya, dukun muda itu ikut melamar. Karena pak Ceknang memang dasarnya orang yang penuh belas kasihan, dukun muda itupun di terimanya. Dan selama itu dukun muda itu tidak pernah macam-macam lagi.

Tidak tahunya bara api dendam masih di simpannya.

"Untung dia sudah lenyap, Pa...!"

"Tapi kata Okok Keang, dukun itu belum mati...!"

"Okok Keang kan sudah membunuhnya?"

"Betul. Cuma menurut Okok Keang, dukun itu sudah meminum Minyak Bintang..."

"Istilah apa lagi itu, Pa?"

"Minyak Bintang adalah semacam ilmu khas suku Dayak Uut Danum. Jika orang telah meminumnya, biar mati dia bisa hidup lagi...!"

"Jadi?'

"Jadi bagi orang yang telah meminumnya, apa bila dia di bunuh. Maka ketika bintang di langit pada malam hari timbul, maka orang itu akan hidup kembali."

"Tapi dukun itu kan tidak muncul lagi, Pa...!"

Lihat selengkapnya