Kuda Jantan Dan Pelukis Kesepian

Bisma Lucky Narendra
Chapter #2

Permulaan

Hari ini akan menjadi hari pertama bagi Ghea Ayu Pratiwi untuk masuk ke dunia perkuliahan. Bisa masuk jurusan seni rupa di sebuah universitas kesenian yang terkenal di Ibu kota adalah cita-citanya semenjak masih berseragam putih abu-abu.




Ghea terlihat begitu semangat pagi ini. Aksesoris ospek menghias dari kepala sampai kakinya ; caping gunung , wajah yang di make up silver, rumbai tali rafia mengikat pinggang, dan sepasang gelang gemrincing yang melekat di kaki lengkap dengan sebatang tongkat ditangan.




"Kalau ada yang jahatin atau bully kamu, langsung lapor Mama, ya?"




Ghea yang sedang bersiap-siap turun dari mobil menoleh ke arah mamanya yang duduk di balik kemudi. "Iya, Ma. Mama gak usah terlalu khawatir, Ghea bisa jaga diri, kok. Meski dikota baru ini Ghea belum memiliki teman."




"Maaf kan Mama, ya sayang. Tapi, kamu pasti mengerti semua ini demi kebaikan dan masa depanmu. Ghea masih ingat janji Mama, kan?. Papa-mu setiap saat bisa berkunjung untuk menemuimu." Ghea membalas dengan anggukan dan tersenyum.




"Ghea, Mama gak akan biarin seorang pun menyakiti kamu atau bahkan sekedar mengolok-olok kamu, jadi jangan tutupi hal sekecil apa pun dari Mama, okay?"




"Iya, Ma," jawab Ghea dengan tersenyum. "Yaudah, kalau gitu Ghea pamit." Ghea mencium telapak tangan mamanya.




"Hati-hati, Ghea, jangan buru-buru jalannya." Ghea setengah berlari menuju gerbang kampus setelah melambaikan tangan ke arah mamanya. Mamanya membalas sembari tersenyum di belakang kemudi.




Halaman kampus dipenuhi oleh mahasiswa yang begitu heboh dengan atribut OSPEK-nya masing-masing. Pakaian serba hitam putih dan pernak-pernik lainnya menjadi pemandangan di pagi hari yang cerah itu. Ghea mengayunkan tongkatnya pelan tapi pasti. Di lehernya tergantung sebuah kertas yang indah dihiasi ukiran namanya.




Ghea Ayu Pratiwi.




Seni Rupa




(Fakultas Ilmu Seni Rupa & Budaya)




Di hari perdananya ini, di kota baru ini, Ghea tentu saja belum memiliki seorang temanpun. Ia sudah kehilangan kontak dengan teman-temannya dulu dan itu artinya Ghea kini harus menghadapi dunia perkuliahannya seorang diri. Berharap di hari pertamanya ini ia akan mendapat teman baru.




*




Setengah hari sudah berjalan mulus tanpa hambatan. Kegiatan OSPEK berlangsung lancar dan Ghea bisa mengikuti dengan baik. Kini, di bawah naungan pohon yang rindang Ghea membuka kotak bekalnya.


Lihat selengkapnya