Kuda Jantan Dan Pelukis Kesepian

Bisma Lucky Narendra
Chapter #20

Teori Sherlock Holmes

Kalau memakai logika Sherlock Holmes, hanya ada dua kemungkinana penjelasan mengenai kondisi kamar pagi ini. Satu, sisa-sisa keadaan yang nampak; seprei ranjang yang acak-acakan, bantal guling yang tergeletak sembarangan di lantai kamar, meja rias yang berantakan, persis untuk menggambarkan sesuatu yang telah terjadi; perkelahian hebat di sini, yang menyebabkan kertas-kertas, bantal-bantal hias, guling, dan barang -barang lainnya bertebaran di sana-sini. Di kamar ini dipakai dua manusia superhorny untuk bercinta semalam.

Ghea panik, menutup muka, membayangkan kemungkinan kedua. Namun hal yang melegakan baginya adalah masih mendapati dirinya yang masih berpakaian lengkap. Sementara Rama, bertelanjang dada dengan celana boxer warna saga.

Ghea berpikir keras, mengingat-ingat kejadian semalam; gitar, di atas balkon kontrakan lalu beberapa botol Jack Danniel penghangat badan...reflek ia sentuh bibir bawahnya dengan ujung jarinya. Semalam, di antara sadar dan tidak sadar, di bawah pengaruh Alkohol, Rama kembali mencium bibirnya.

Lalu posisi dirinya yang tidur berpelukan di dada bidang Rama? Sekilas Ghea memandang Rama yang masih sangat menikmati tidurnya. Pulas sekali bahkan cewek itu bisa mendengar suara dengkuran halusnya. 

Ghea menggigit bibirnya, bingung harus berbuat apa supaya bisa meloloskan diri dari pelukan Rama. Walau keadaan seperti itu juga Ia inginkan tapi tidak begini caranya dan terjadi begitu cepat saat ini.

Tapi, di satu titik di tengah kepanikannya, dia mendapatkan dirinya berhenti berusaha. Untuk sesaat, dia hanya bengong di posisi tidurnya yang aneh itu, dilema antara pengen cepat-cepat kabur dari situ dan rasa penasaran dengan apa yang terjadi tadi malam.

Sementara cowok berwajah putih, bersih, dan tampan di depannya begitu terlihat majestic sekali dalam tidurnya. Begitu tenang, sleep like baby.

Sesaat, rasa takut dan khawatirnya hilang, digantikan perasaan penasaran pada bulu mata Rama. Siapa sangka cowok itu punya bulu mata yang panjang dan indah. Tanpa dia sadari telunjuk cewek itu sudah terjulur begitu saja mendekati wajah Rama. 

Hati-hati, supaya tidak terbangun disentuhkannya ujung jarinya ke deretan indah bulu mata cowok itu. Ghea tertawa pelan saat mendapati cowok itu sepertinya terganggu karena sentuhannya, tapi tidak berbuat apa-apa karena mengira yang tadi itu hanya mimpi.

Sambil menggigit bibir bawahnya, cewek itu membungkukkan tubuhnya. Memandang lebih dekat lagi ke bagian tubuh Rama yang tidak kalah menariknya dibanding bulu mata panjangnya.

Hmm. Bibir penuh milik Rama. Bibir yang semalam menyentuh bibirnya, meski sepersekian menit. Refleks, untuk ke sekian kali Ghea mengusap bibir bawahnya dengan ujung jarinya.

Posisi wajahnya kini kian mendekat dengan wajah Rama. Jarak mereka kini bisa dibilang masuk kategori radius cium.

Cium, cium,cium, Iblis di dalam dirinya ikut menyemangati.

''Ngh..."

Suara igauan Rama sontak membuat Ghea langsung cepat-cepat menjauh, menarik diri dan bibir sensualnya. Jantungnya berdegup kencang. Dia harus berpikir cepat. Sebelum Rama berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya, lebih baik dia harus mengakhiri adegan nista ini sekarang juga.

Diguncang-guncangnya cowok itu dengan kasar. Cowok itu mengerang pelan tanda protes, tapi tidak ada tanda-tanda mau bangun juga. 

Ghea mengguncang-guncang bahu Rama sekali lagi. Tetap tidak bergeming. Tetap tidur pulas. 

Pelan-pelan Ghea meraih sebuah minuman bersoda dalam kemasan botol plastik yang tersisa setengah di dekatnya. Hanya sebuah metode Ibu Tiri yang bisa membangunkan anak cowok yang sulit dibangunkan dari tidurnya.

......

......

''Brrrr!!!!!''t

Rama tersentak dari tidur lelapnya saat merasakan sensasi dingin di wajahnya, dan di atas perut serta dadanya.

''Ghea!!!!!'' Rama melap rasa basah di muka dan tubuhnya dengan kain selimut sekenanya.

Cewek yang berada di hadapannya ini balas menatapnya kalem seolah-olah itu sesuatu yang wajar dilakukan.

''Tolong jelaskan apa yang terjadi antar kita 'tadi malam' ?

Lihat selengkapnya