Kuda Jantan Dan Pelukis Kesepian

Bisma Lucky Narendra
Chapter #32

Alibi


Tak semudah menandai pergantian musim. Persis, tak semudah menandai yang lewat bersamamu menjadi kenangan.

***

Sementara itu,..

Diselimuti tanya yang menggelayuti pikirannya, Rama bermaksud mengajak Sandra dan Ghea masuk ke dalam restauran. Rama ingin tahu duduk persoalan yang sebenarnya? Testpack? Pengkhianatan? Lelaki lain di hidup Sandra?

Sandra masih meredakan emosi dan tangisnya. Tubuh cewek itu tiba-tiba seperti agar-agar, lemas tak berdaya. Kakinya serasa tak lagi kuat menopang tubuhnya. Pingsan. 

*

Perbedaan prinsip yang sejak semula ada sebenarnya jelas akan menjadi tembok besar bagi hubungan Sandra dan Lesmana. Dunia cinta remaja membutakan mata dan hati kepada hal-hal serius yang bisa menjadi bom waktu bila hubungan itu dibawa ke jenjang serius membuat mereka abai itu.

Sekarang bom waktu itu kini telah meledak karena sebuah kesalah pahaman besar tersebab meletakan nafsu di atas cinta yang tidak semestinya.

Ah!Lesmana, tidak kuduga begitu cepat reproduksimu matang sebelum waktunya. 

Mulai kapan Lesmana bermain hati dengan Karin? Batin Rama bertanya-tanya.

Oh, itu Sandra sudah siuman. Ghea segera memberikan sebotol air mineral untuk Sandra minum.

Tadi dari restauran, dengan menumpang taxi, Rama dan Ghea mengantarkan Sandra pulang ke rumah.

"Aku sudah memutuskan. Pengkhianatan Lesmana tidak mungkin aku maafkan." Rama kaget, Sandra duduk sembari memberikan sebuah undangan yang dia ambil dari laci meja kamarnya.

Ada nama dia dan seorang lelaki yang sudah tentu asing ketika membacanya. Kurang lebih tiga bulan lagi hingga hari bahagia itu tiba. Apa Lesmana sudah tahu keputusan ini? Aku tidak yakin. Dan benar saja dugaanku.

Lihat selengkapnya