Kukejar Kau dengan Restu Langit

mahes.varaa
Chapter #17

BAB 17

Sesampainya di rumah, setelah memasak makan malamnya, Adi duduk di meja makannya, menyantap makan malamnya sembari menatap hpnya. Tiba-tiba sebuah ide konyol muncul dalam benaknya dan Adi mulai mengetikkan beberapa hal di kolom pencarian hpnya.

Tanda-tanda jatuh cinta.

Adi mengetikkan empat kata itu dan menemukan beberapa macam situs yang menuliskan tanda-tanda jatuh cinta. Adi membacanya satu persatu dan kemudian matanya berhenti pada satu artikel.

Pahami 9 tanda kamu sedang jatuh cinta dengan seseorang menurut psikolog, auto senyum.

Kayaknya aku sudah gila.  Adi menggelengkan kepalanya ketika sadar tangannya sudah mengklik artikel itu dan layar hpnya sudah penuh dengan isi artikel itu. Tapi … mendadak Adi terdiam sejenak sebelum akhirnya sudut bibirnya membuat senyuman kecil.

Enggak ada salahnya, aku baca. Toh aku juga psikolog! Anggap saja sebagai referensi!

Adi melanjutkan bacanya yang dimulai dengan poin pertama.

1.    Tidak bisa berhenti menatap dia.

Adi terdiam mengingat apa yang terjadi padanya dan membandingkannya dengan keadaannya. Adi menggaruk kepalanya, sebelum bergumam. “Aku malah enggap sanggup lihat Sena! Tapi emang Sena kalo senyum, cantik banget!”

Meski menemukan ketidakcocokan, Adi melanjutkan bacanya ke poin kedua.

2.    Tinggalkan aktivitas yang bisa kamu lakukan.

Adi membaca bagian penjelasan yang ada di bagian bawah artikel tersebut dan membandingkannya dengan situasinya saat bersama dengan Sena. “Emang benar aku berusaha ketemu dengan Sena, tapi aku kan berniat untuk membayar hutang!”

Kecocokan kedua ditemukan Adi, tapi Adi memilih untuk membaca poin ketiga.

3.    Kamu tidak keberatan ketika dia melakukan sesuatu yang tidak menarik.

Tuk, tuk! Adi memikirkan semua waktu-waktunya yang singkat saat bersama dengan Sena. Adi berusaha mencari sesuatu yang tidak menarik tentang Sena. Tapi setelah beberapa kali mengingat waktu-waktunya bersama dengan Sena, Adi sama sekali tidak menemukan momen di mana Sena melakukan sesuatu yang tidak menarik. “Enggak ada satu pun tentang Sena yang tidak menarik di mataku!”

Ketidakcocokan ketiga tidak menghentikan Adi untuk membaca artikel di hpnya. Adi terus menggeser layarnya untuk membaca poin keempat.

4.    Waktu berlalu dengan cepat.

Waktu berlalu dengan cepat?  Adi menanyakan kalimat itu pada dirinya sembari sekali lagi membandingkan waktu-waktunya saat bersama dengan Sena. “Bagian ini benar. Waktu bareng sama Sena, emang terasa cepat banget!”

Merasa menemukan kecocokan, Adi melanjutkan bacanya ke poin kelima dan berharap menemukan kecocokan yang lain agar bisa menjelaskan perasaan yang sedang memenuhi dirinya.

5.    Dia tidak bisa berbuat salah.

Eh? Apa maksudnya?  Adi yang tidak paham dengan poin kelima, membaca bagian penjelasan dan menggelengkan kepalanya karena tidak paham dengan poin kelima. “Sepertinya … aku belum sampai pada titik ini. Lanjut lagi!”

Tidak paham dengan poin kelima, Adi memilih untuk lanjut ke poin keenam.

6.    Lebih semangat.

Adi membaca penjelasan dari poin keenam sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya pertanda setuju dengan poin enam. Di dekat Sena, emang aku sedikit lebih semangat dari biasanya.  Adi bergumam dalam benaknya sembari mengingat waktu-waktunya bersama Sena.

Lihat selengkapnya