Bab 2
" Yuni" ucap Mas Said dengan suara lirihnya mungkin dia tidak menyangka aku akan dengan berani mengungkapkan fakta yang sangat menyakitkan di depannya, di depan wanita jahat itu, dan juga di depan istri yang dicintainya.
Mas Radit dan keluargaku hanya tahu aku adalah anak yang manut, nurut dan gampang diinjak-injak seperti keset, semua perlakuan semena-mena yang mereka berikan aku terima dalam diam, tanpa protes, apalagi membantah tapi itu dulu ,waktu aku masih menjadi anak kecil lemah tak berdaya, bukan saat ini saat aku menjadi seorang wanita Mandiri, yang bisa hidup di kakinya sendiri.
Tak kan, kubiarkan satu orang pun di dunia ini yang berani menginjak-injak Harga Diriku lagi, seperti waktuku kecil ,termasuk keluarga kandungku.
" Kenapa Mas? ada yang salah dengan kata-kataku ?" tanya ku dengan suara datar diakhiri senyuman tipis.
" kamu yang salah Yun, kamu berubah, kamu harus segera pergi ke dokter, untuk memeriksakan otakmu itu, mungkin ada yang salah dengan saraf di otak kamu Yun " ucap masalah lantang.
Aku kembali tersenyum tipis di hadapan mereka semua.
" otak aku baik-baik aja mas Radit, termasuk semua sarafnya berfungsi dengan sangat baik di dalam sini" kataku menunjuk kepalaku yang tertutup hijab pink muda.
" Enggak Yun, Kamu nggak baik-baik saja, kamu berbeda, dan kamu berubah yuni" sangganya lagi yang tidak terima aku dalam kondisi baik-baik saja.