Kukira, Sendiri itu Asyik

Rina F Ryanie
Chapter #16

16. Sehelai Daun yang Gugur

Neng! Neng! Cepetan sini!" teriak Bu Mien membangunkan tidurku.

"Ada apa, Bu? Pagi-pagi sudah ribut," tanyaku, bangkit dari ranjang dengan malas-malasan.

"Daffa, Neng! Nggak mau keluar kamar, saya panggil makan nggak ada sahutan." Kepanikan tampak di wajah Bu Mien.

Beberapa hari ini memang Daffa susah keluar kamar dan tak mau makan. Seharian hanya mengurung diri. Hanya aku yang diizinkannya masuk kamar, saat khawatir terjadi apa-apa dengannya. Waktu kutanya, ia mengatakan sangat membenciku ketika teman-temannya ramai membicarakan video itu. Aku mengerti beban mental yang ia tanggung. Semua karena aku. Ia marah dan tak mau bicara lagi denganku. 

Kuketuk pintu kamar itu berkali-kali sambil memanggil namanya. Tak ada jawaban. Rasa cemas dan prasangka buruk mulai menguasai pikiranku. Nekat, kudobrak pintunya dengan memukul-mukulkan kursi ke daun pintu. Akhirnya pintu pun terbuka. 

"Astaghfrullah! Daffa!" 

Aku terkejut manakala melihat Daffa tergeletak di lantai. Kupeluk tubuhnya yang lemas. Kutekan pergelangan tangannya, masih terasa nadinya berdenyut lemah. Kuciumi wajahnya yang memucat dan basah oleh air mataku yang mulai menderas.

"Bangun, Nak! Kita ke rumah sakit sekarang ya?" bujukku. Daffa menggeleng lemah. 

"Bu ... Bu Mien! Panggilkan taksi, kita ke rumah sakit sekarang!" Aku tak mengindahkan gelengan kepala Daffa.

Tim dokter rumah sakit bersigap melakukan tindakan penyelamatan nyawa Daffa. Selang infus dan transfusi darah, serta oksigen terpasang di tubuh anak malang itu. Denyut nadi dan detak jantung yang lemah tak teratur, membuat suasana mencekam bagiku. Begitu menakutkan.

Panik itu, ketika dokter mengatakan tipis harapannya untuk bertahan hidup. Untuk itu, harus dilakukan bedah trasplantasi sumsum tulang belakang. Sayangnya, tidak bisa dilakukan di sini, tetapi di Singapura, dengan biaya yang tak sedikit pula. Saat itu lidahku kelu. Kupeluk tubuh kurus itu serta kuciumi wajah tirusnya. Aku takut ... aku takut!

Lihat selengkapnya