Kukira, Sendiri itu Asyik

Rina F Ryanie
Chapter #25

25. Fitnah untuk Sang Janda Muda

"Vann! Besok kita ke Jakarta untuk menghadiri pembukaan outlate baru di Mall Jakarta Timur. Kamu siap?"

"Tapi kita nggak sampai menginap, kan?"

"Lihat situasi dulu. Kemungkinan acaranya dari sore sampai malam karena kita mengundang beberapa artis yang sudah kita endorse. Kalau kamu nggak cape, kita bisa langsung pulang ke Bandung. Tapi kalau perlu istirahat dulu, aku mau booking hotel."

"Ok, kayaknya kita langsung pulang aja, Pak."

Namun kenyataannya lain dari rencana. Acara pembukaan outlate ‘Sofhie Beauty and Skincare' dengan menggunakan produk perusahaan ini tidaklah sesuai jadwal. Acara yang padat dengan beberapa kali demo, serta dua model artis kenamaan yang sudah dikontrak mengisi acara, terlambat datang. Otomatis membuat kami kalang kabut menambah waktu hingga selesai.

 Karena lelah, aku setuju saat Dewa membawaku ke sebuah hotel terdekat.

Meski berlainan kamar, aku merasa takut juga jika ada yang menyampaikan berita tak sedap disebabkan salah sangka. Masalahnya, tadi Sherly menelepon Dewa menanyakan acara tersebut. Entah sengaja karena ingin tahu, atau ingin menguntit keberadaanku bersama Dewa ia menanyakan itu. Tanpa prasangka apapun, Dewa mengatakan bahwa kami tak langsung pulang karena sudah larut malam juga kelelahan.

Benar saja, keesokan harinya aku masuk kantor siang, karena berangkat dari Jakarta pagi hari. Sedangkan Dewa, ia tak langsung ke kantor bersamaku karena harus menyusul istrinya yang membawa anaknya demam ke rumah sakit, setelah ditelepon tadi pagi. 

"Munafik! Dasar muka topeng. Sok alim tapi diam-diam jadi pelakor. Perebut laki orang!" Darahku berdesir kencang mendengar sindirannya. Kalau aku mau bisa saja kulayani, namun sama saja gilanya dengan perempuan yang berusaha merebut perhatian Dewa itu. 

“Kalau nggak mau hidup susah, cari saja Sugar Daddy! Udah pasti terjamin!”

"Buka dulu topengmu. Buka dulu topengmu ...."

Sepenggal lirik dari lagu Band Peterpan, mengiringi nyinyiran dari mulut Tanty dan Vina yang ditujukan kepadaku.

Ya Allah, ampuni aku! Salahkah yang sudah kuperbuat? Beri aku kesabaran, Ya Allah. Beri aku kekuatan untuk menghadapinya.

Tak hanya itu. Saat aku bersiap-siap untuk pulang, seorang perempuan cantik dan glamour hampir sebayaku, datang terburu-buru ke ruanganku. Degan kasar ia membuka pintu lalu melabrakku. 

Lihat selengkapnya