Kukira, Sendiri itu Asyik

Rina F Ryanie
Chapter #45

45. Merhaba, Âşkim!

Tahun 2021

"Haydar ?" Hampir saja aku berteriak saking tak percaya melihatnya tiba-tiba berada di depanku. Haydar masih berdiri sambil tersenyum-senyum.

"Aku kangen, Teteh!" ucapnya dengan berlagak manja, seperti biasanya saat di Turki.

"Kapan datang? Kok nggak ngabarin Teteh, sih?" sahutku pura-pura marah. "Eh, kamu pernah bilang, kalau mudik berarti selesai kuliahmu. Memangnya sudah wisuda?"

"Sudah dong, Teh. Dan gini-gini juga nilainya sangat memuaskan."

"Iya dong! Masa mahasiswa cerdas seperti kamu nggak memuaskan?"

Kami mengobrol melepas kangen. Tak ada yang berubah dengan lelaki muda yang ganteng itu, kecuali bertambah dewasa dalam sikap dan cara pandangnya. Ada yang menarik perhatianku ketika ia memberitahukan telah mendapat kekasih hati. Gadis Indonesia yang kebetulan sedang berlibur di Turki. Haydar bertemu dengan gadis itu saat di halte bis. Saat itu, si gadis tak membawa Istanbulkart, yaitu kartu untuk menggunakan transportasi umum di Istanbul. Rassinta, gadis itu kebingungan saat menaiki metrobus. Saldo kartunya kurang saat dimasukkan ke card reader. Ia lupa mengisi ulang, sedangkan ia terburu-buru karena ditunggu teman. Di kota ini, alat pembayaran angkutan dalam kota memang dikelola bersama dengan menggunakan satu kartu yang bisa di isi ulang. Kartu itu bisa digunakan untuk semua moda transportasi, metrobus, metro atau kereta api bawah tanah, trem maupun feri. Saat itu, Haydar tampil menjadi pahlawan. Ia menawarkan kartunya untuk dipakai bersama dengannya, karena ia tahu gadis itu berasal dari negerinya.

Benar saja, gadis itu sangat berterima kasih sudah ditolong. Sejak itu mereka sering berhubungan dan akhirnya saling tertarik. Untungnya, Rassinta tinggal di Jakarta. Sehingga tak ada lagi hubungan jarak jauh di antara mereka setelah Haydar pulang.

"Bulan depan, Insyaallah aku akan menghalalkannya. Minta do'anya ya, Teh!" ujarnya dengan tersipu-sipu.

"Beneran? Memangnya kamu sudah siap?" Aku sengaja menggodanya.

"Insyaallah, Teteh. Aku siap lahir batin. Aku sudah diterima kerja menjadi dosen di perguruan tinggi swasta, Teh."

Lihat selengkapnya