“Bisa gila gua belajar mulu.”
Ingin rasanya Leo membuang semua buku-buku yang ada di hadapannya dan berteriak kepada buku-buku itu, I don’t care and don’t have time for doing this f*cking sh*t. Sayangnya, jika Leo benar melakukan itu, bisa dipastikan ujian-ujian di mata kuliah yang sedang Leo ambil semester ini akan bermasalah. Syukur-syukur diluluskan dengan nilai minimum. Namun, jika terjadi hal yang buruk, yaitu mengulang mata kuliah, maka Leo harus menunda sedikit lebih lama impiannya untuk bisa segera lulus. Karena itu, Leo harus bisa sedikit lebih bersabar dengan buku-buku yang berada di hadapannya itu, mengajaknya berdamai, dan mengambil ilmu dari buku-buku yang sedang ia pelajari demi masa depan yang lebih cerah. Salah satunya yaitu lulus di semua mata kuliah yang sedang ia ambil dan bisa mempercepat langkahnya menuju gerbang wisuda.
“Harusnya tuh libur Natal dan tahun baru dipakai buat berlibur. Bukan buat menimba ilmu kayak begini,” sungut Leo kembali. Ia lalu meletakkan alat tulisnya, kemudian beralih membuka handphone-nya.
“Kan lo udah nyusun jadwal belajarnya dengan baik dan benar. Kemarin juga udah dipake tuh libur Natal dua hari. Harusnya lo lebih segar nih,” ledek Silvia melihat kemalasan Leo. “Tetap aja kurang liburnya. Harusnya kan full gitu dua minggu liburan,” rengek Leo. Meskipun Leo sudah menyusun jadwal terbaiknya untuk belajar sehingga bisa mencuri waktu liburan, tetap saja rasa malas masih terasa begitu besar pada dirinya.
“Party dulu yuk, sekalian tahun baruan. Kita kan UAS nanti start tanggal 4, ya malam tahun baruan masih keburu lah ya. Lagipula, biokimia kan nggak tanggal 4 juga ujiannya, jadi masih ada waktu buat belajar dan masih ada waktu juga buat refreshing. Kebetulan juga kemarin Leo kan ngusulin buat libur di tanggal 31 Desember dan 1 Januari, ya udah sekalian aja kita new year party,” usul Ubay. Ia juga sudah merasakan suntuk akibat belajar terus menerus. Sesekali berlibur, terlebih dengan teman-temannya, Ubay rasa tidak terlalu merugikan.
“Oke, gua setuju dengan usul party di tahun baru. Gua butuh refreshing sebelum war di UAS nanti,” sambut Irene semangat mengenai usulan Ubay. Dirinya juga sudah mulai lelah jika harus terus-menerus belajar demi masa depan cerah. Ia ingin beristirahat sejenak sebelum nantinya harus menghadapi kejamnya ujian yang segera menghampirinya.
“Tapi sekarang kan udah tanggal 29. Bisa dapet tempat gitu kalo baru nyari-nyari sekarang buat malam tahun baruan? Biasa kan bakalan rame kayak pantai atau camp gitu.”
“Di rumah gua aja.”
Silvia, Irene, dan Leo langsung memancarkan sinar wajah bahagia saat Ubay memberitahu bahwa tempatnya available untuk digunakan. Sesaat, Leo menyadari sesuatu. “Keluarga lo emang gak ngadain acara pas tahun baruan? Kita pada nge-ganggu gak nanti?”
“Tenang aja. Mereka biasanya kumpul bareng di rumah om sama tante gua. Gua gak ikutan karena males dengerin obrolan orang tua di sana. Apalagi kalo nanti udah mulai nanyain yang aneh-aneh kayak IPK kamu berapa, atau kuliah kamu gimana. Malas ngejawab-jawabinnya.”
“Seorang Ubay aja bisa malas ketemu kayak begituan ya. Gua juga males sih. Mending skip terus jaga rumah aja dah daripada ikut begituan.”
“Benar. Ya walaupun jadinya gak bisa ikut bakar-bakar atau main kembang api sih, tapi lebih baik daripada gua ikut kegiatan malam tahun baru tapi ditanya-tanyain kayak gitu.”
“Nah, kali ini kita main kembang api dan bakar-bakaran aja. Healing stress before final exam gitu. Kan jadinya kita bisa sekalian rekreasi.”
“Setuju!”
Rencana malam tahun baru yang cukup dadakan disambut dengan baik oleh Leo dan yang lainnya. Di tengah kejenuhan dalam belajar, istirahat sejenak adalah opsi yang baik. Ini dilakukan agar kita tidak jengah dalam beraktivitas. Jika dalam kondisi sedang jenuh namun tetap dipaksakan untuk tetap melakukan rutinitas, ditakutkan kita malah menjadi tidak bisa menyerap apa yang diberikan. Hasilnya, hanya lelah saja yang menghampiri karena materi yang hendak dipelajari tidak dapat dipahami sempurna. Karena itu, beristirahat di tengah rutinitas belajar dapat menjadi pilihan yang baik bagi mereka berempat.