Perkataan Arif membuat Hanif teringat pada masa itu. Dimana ia dimarahi sang Ayah karena ketahuan menjadi tenaga buruh panggul di pasar, saat libur hari sekolahnya. Yang sangat disayangkan, Ayahnya tahu dari tetangga yang melihat Hanif langsung.
"Bapak nggak ngerti sama kamu. Ngapain kamu pake kerja jadi tukang panggul di pasar?" tanya Ayah Hanif dengan rasa keheranannya. Sementara Hanif yang berdiri di hadapannya hanya terdiam menundukkan kepala.
Hanif tahu pasti Ayahnya mempertanyakan masalah ini, karena waktu pagi tadi, ia berpapasan dengan tetangganya dan melihat Hanif sedang memanggul barang dagangan milik pelanggan. Kemudian Ayah, meninggalkannya yang masih berdiri diam mematung.