Sebuah rembulan menyinari hati
Dalam lengkungan sabit yang terlukis indah
Dalam keterpanaan diri yang terdiam pasrah
Aku menatap langit yang menaungi malam
Dalam dekapan sayapnya
Langit membimbingku
Langit memberikan kasih sayang
Langit mengajarkan kepasrahan
Langit membisikkan cinta. ..
Malam…
Langit kala mencampakkanku kedalam kegelapan juga seperti ini. Kelam. Tak ada cahaya. Tak ada rembulan yang menyinari. Tak ada kerlipan bintang yang menemani. Aku melangkahkan kaki sendirian mencari tujuan yang kusendiri tak mengerti kemanakah arah itu. Kakiku hanya melangkah mengikuti gerak hati.
Semuanya terasa kelam…
Ternyata tak mudah menemukan arah pulang kembali ke jalan Illahi. Aku seolah dicampakkan dan terbiar mencari arti diriku sendiri. Kebingungan menatap kesemua penjuru mata angin tanpa pernah mengerti kemanakah sebenarnya aku harus melangkah. Terkadang ke kanan. Tapi baru setapak aku melangkah, aku memutar arah ke kiri. Terkadang malah hanya diam menatap langit.