“Jika saja sejak pertama dia ku izinkan ada dihati ini dalam keihklasan
Biarpun mereka berkata apa
Itu akan lebih baik karena dia selalu ada untukku
Dia selalu setia menemaniku
Meskipun aku sama sekali tak berilmu
Karena itu kumohon padaMU ya, Tuhan
Kembalikanlah kesempatan itu sekali lagi padaku
Aku ingin mendapatkan kesempatan kembali dariMU
Kumohon padaMu, Tuhan
Pertemukanlah
Dekatkanlah
Satukanlah...
LOVE YOU FOR ALWAYS...
“Kemarin dia datang menemui adik.”
Aku menatap adik yang duduk disampingku. Matahari sore semakin kehilangan hangatnya saat aku dan adik duduk ditaman kota. Kami tak langsung pulang selepas bekerja. Kami menikmati sore dengan memandang kegiatan orang-orang yang juga menikmati suasana sore di taman kota.
“Dia masih berharap pada adik.” kata adik melanjutkan ceritanya.
Aku menghela nafas mencoba menutupi perasaan gelisahku. Pandanganku kualihkan pada sepasang suami istri muda yang sedang menggandeng anak mereka yang masih kecil.
“Lalu apa jawaban adik?” tanyaku lembut.
“Adik mengatakan padanya, seandainya dia memang jodoh adik maka adik akan ikhlas menerimanya. Tapi jika ternyata adik bukanlah jodohnya maka adik harap dia juga bisa ikhlas menerimanya.”
Sejenak kami terdiam.
“Lalu, apa jawabannya?”