Aku telah pulang dari rumah sakit, karena menjaga nenek yang dititip Intan padaku. Setelah nenek itu sadar, aku bertanya di mana keluarganya untuk dihubungi. Agar dia tidak sendirian dirumah sakit. Aku tidak mungkin bisa selalu menemaninya, karena banyak sekali urusan yang harus diselesaikan.
Setelah selesai melakukan administrasi dan menghubungi keluarga nenek tersebut, aku langsung pamit untuk pulang, karena ada hal yang harus dikerjakan.
Aku bahkan sempat bercerita pada nenek itu, bahwa dia di tolong oleh seorang gadis kecil yang manis bernama Intan, sebelum akhirnya kami bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Nenek itu sempat bingung, saat aku mengucapkan terimakasih padanya. "Terimakasih ya, Nek, aku sangat bahagia hari ini." Ujarku ketika hendak pamit.
"Maksudmu apa, Nak, bukankah seharusnya nenek yang harus berterimakasih padamu dan gadis bernama Intan itu, dimana dia sekarang?" nenek itu berucap lirih.
"Dia sedang ada urusan, Nek, jika nenek ingin berterimakasih pada kami, tolong doakan kami berjodoh ya, Nek." Jawabku dengan penuh harap. Semoga saja kami akan berjodoh.
"Aamiin, semoga kalian berjodoh hingga ke surga, Nak," ucap sang nenek dengan tulus.
Bisakah seseorang yang sangat buruk sepertiku mendapat berlian? Seketika aku ragu. Tetapi, bukan Riky namanya kalau tidak bisa mendapatkan apa yang aku inginkan.
Saat hati telah dipenuhi bunga, karena sesuatu yang berharga telah singgah di sana. Manusia seolah mendapat kekuatan untuk meraihnya.
Apapun akan dilakukan setiap orang, ketika sesuatu yang menurutnya berharga dan pantas diperjuangkan.
Begitu pula dengan Riky Revandra, ketika sudah menemukan sesuatu yang menurutku adalah dunia, maka aku akan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk mendapatkannya.
Apapun akan kulakukan untuk mendapatkanmu Intan, jika aku tidak bisa dengan cara baik-baik, maka segala cara akan kulakukan, aku tidak peduli itu salah atau benar. Karena yang benar bagiku sekarang adalah, Intan harus menjadi penghuni hati dan istanaku.
"Kalau begitu saya pamit, Nek, sebentar lagi keluarga nenek akan datang, tunggulah disini." Ucapku kemudian berlalu.
*****
Setelah aku mendapatkan semua informasi tentang Intan dan keluarganya. Aku mulai mengatur cara untuk bertemu dengannya.
Mudah bagiku mendapatkan informasi seseorang, mengingat siapa aku dengan banyak anak buah bayangan yang aku miliki yang tersebar dimana-mana.
Termasuk juga untuk mencari informasi tentang Intan. Intan Syafawani, nama yang indah sesuai paras dan kepribadianmu. Penghuni hati, yang sebentar lagi akan jadi Nyonya Revandra.
Intan Syafawani berasal dari desa yang sedang melanjutkan pendidikannya sebagai mahasiswi jurusan Komunikasi di kota, tempat di mana aku tinggal. Tempat di mana dia membuat suasana hati ini berantakan.
Intan, melanjutkan pendidikan dengan beasiswa prestasi dari pesantren tempat dia mondok sebelumnya. Sungguh hebat bukan bidadariku. Ah, Riky memang tidak salah urusan mencintainya seseorang, padahal, belum pernah berpengalaman sebelumnya.
Di sini Intan tinggal disebuah kontrakan sederhana seorang diri. Intan, memiliki seorang sahabat bernama Reni, ah, aku baru ingat, yang menelponnya dirumah sakit tempo hari adalah Reni. Mereka tinggal di kontrakan yang terpisah.
Intan, gadis cantik soleha yang sederhana, tanpa kau sadari telah membuat seorang CEO sepertiku mulai bucin padamu. Akan menuntut balas semua perbuatanmu, akan kujadikan kau seorang ratu suatu saat ini.
*****
Telah lumayan lama aku mencoba memasuki kehidupan Intan, berbagai cara pada umumnya telah kulakukan, seperti mengajaknya makan malam atau sekedar temu karena ada hal penting yang ingin aku bahas, padahal itu hanya akal-akalan ku saja.
Namun, gadis itu selalu menghindariku dengan berbagai alasan kesibukan yang dia miliki. Sejak kapan dia lebih sibuk dariku yang seorang CEO.