Miss Ava masih bengong ngeliatin gue dan mama Mel memainkan jari-jarinya dengan gelisah.
“Mama..? Miss Ava.. ?” gue panggil mereka sekali lagi.
“its not on the table.. proyek itu.. udah lama tutup.." kata miss Ava, matanya gak berani ngeliat gue.
“Kenapa? Waktu saya disana, ada 5 bangunan tinggi, besar dan terbengkalai.. malah jadi polusi.. lagian saya liat disana potensinya bagus.. “ gue bilang gitu ke miss Ava.
“Kim.. jangan sekali-kali sebut proyek kampung nelayan di depan papa kamu.. NEVER!” mama Mel pandangin gue dengan lekat.
“Kenapa??” tanya gue bingung.
Ada apa dengan Bosley dan kampung nelayan?? Kenapa mama Mel dan miss Ava begitu keliatan gelisah saat ngebahas kampung nelayan?
“Yang perlu kamu lakukan sekarang adalah.. lupakan tentang kampung nelayan dan pilih salah satu proyek ini.. “ miss Ava kembali menyerahkan map-map diatas mejanya.
“No! ada apa sama kampung nelayan? Kim BERHAK tau kalo hal ini menyangkut Bosley Corporation!” gue pandang lekat miss Ava dan mama Mel.
“Kenapa orang-orang di Silver City benci banget sama Bosley?? 1 tahun saya kerja disini, tapi saya gak menemukan track record buruk tentang Bosley corporation di belahan dunia mana pun. Tapi kenapa cuma di Silver City, orang-orang benci sama Bosley?” gue nyerocos ke mereka.
Miss Ava dan mama Mel lagi-lagi diem dan gak mau ngomong apapun. Bahkan ngeliat mata gue pun, gak mau.
“End of discussions.." mama Mel berdiri dan bersiap meninggalkan ruangan.
“Fine.. kalo gitu, Kim sendiri yang akan tanya ke papa.." gue ngancem.
Mama Mel berbalik dan memandang gue gak percaya.
“Mam.. please.. kasitau Kim.. ada apa sama kampung nelayan?” gue sekali lagi mohon ke mama Mel.
Mama Mel menghela nafas dan ngasih isyarat ke miss Ava untuk ninggalin kami berdua. Miss Ava membereskan map-map yang ada dimejanya dan meninggalkan kami berdua. Mama Mel kembali duduk di kursinya.
“Kamu tau… kampung nelayan adalah proyek kelam bagi Bosley Corporation.. terutama bagi papa kamu.. dan papa udah ngelarang semua orang yang tau tentang proyek ini untuk gak pernah ngebahas ini lagi.. selamanya.. “ mama Mel menatap gue dengan serius.
“Mam.. ada orang yang pernah ngajarin Kim.. bahwa mundur sebelum mulai adalah sikap seorang pengecut.. dan Kim mau buktikan sama semua orang di Silver City, kalo Bosley Corporation bukanlah pengecut.. Kim mau membereskan apa yang papa udah pernah mulai.. “ gue natap mama Mel dengan yakin.
Mama mel terdiam.
“Kim.. hidup itu gak melulu soal pembuktian.. kadang-kadang, lebih baik kita memilih diam dan biarkan orang menilai kita semau mereka..” mama Mel membelai rambut gue.
Gue pandangin mama Mel.
“Mam.. buat sekali ini.. ijinin Kim melakukan sesuatu buat Bosley.. Kim rasa ini bukan kebetulan.. dari semua tempat didunia ini.. kenapa Kim harus terdampar di Silver City?” gue terus menatap mama Mel.
Mama Mel menghela nafas.
“Meskipun ini akan membawa kenyataan yang pahit buat kamu dan keluarga kamu?” tanya mama Mel lagi.
Gue makin mengernyitkan dahi.
“Mam.. apa yang sebenernya terjadi disana?” gue pegang tangan Mama Mel.
Mama Mel menggeleng.
“Kalo kamu emang pengen menyelesaikan proyek itu, maka kamu harus cari tau sendiri.. mama mau kamu yang menilai sendiri.. setelah itu.. kamu yang putuskan, apakah proyek Kampung Nelayan, masih pantas dibereskan atau tidak.." mama Mel melepaskan genggaman tangan gue.
“Mama juga pernah berpikir buat.. menyelesaikan proyek itu.. tapi, mama gak punya kekuatan buat menggali lebih dalam.." mama bangkit berdiri.