Kursus Jatuh Cinta

Jessy Anggrainy Rian
Chapter #32

BAB 32 ADALAH SESUATU YANG TERBONGKAR

Kami berempat turun dari mobil dan berjalan kaki menuju ke basement.

“Ya Tuhan… waktu milih kerjaan jadi bodyguard, saya gak pernah mikir kalo harus ngelindungin majikan saya dari serangan setan.. “ Bert terus ngedumel karena dia takut ketemu setan.

“Lu ngomong setan lagi.. gue jadiin lu setan beneran.. mau?” Rob melotot ke Bert.

“Lagian setan takut sama kelakuan manusia jaman sekarang.. tau?” kata Rob lagi.

Ngos ngos ngos.. kami berempat jalan kaki menuruni terus basement ini, kayaknya udah 10 lantai kami turun bawah. Tapi gue gak inget sama sekali kalo gue pernah kesini.

“Kenapah.. hhh.. kitah.. gak..hhh..naik mobil ajah.. ?” Bert yang ngos-ngosan nanya ke gue.

Tiba-tiba gue berenti dan memandang ke satu titik. Semua orang ikut berenti dan memandang ke titik yang gue liat.

"Itu..” gue nunjuk ke dinding yang ada tulisan tanah Abbys, persis kayak di ingetan gue!

Gue langsung berlari ke arah dinding itu dan gue memandang ke sekeliling. Dari kejauhan gue ngeliat ada sebuah pintu berwarna abu-abu. Gue langsung lari kesana. Seperti dugaan gue, buat masuk ke dalam sana, kami harus memasukkan kode di tombol pintu itu.

“Kita rusak aja?” tanya Bert ke gue.

“060660” gue bergumam sambil menekan angka-angka itu.

KLIK. Gue memandang Blue seperti meminta persetujuan Blue. Semua orang menunggu keputusan gue. Tangan gue bergetar dan jantung gue makin berdegup kencang. Blue menggenggam tangan gue.

Its your call.. “ kata Blue ke gue.

Gue menarik nafas dalam dan membuka pintu itu. Begitu masuk ke dalem, kami langsung disambut dengan bau yang sangat menyengat! Seperti bau pesing dan bau kotoran. Gue sampe harus nutup idung gue. Kami menuruni tangga ditemani lampu yang remang-remang.

Sampailah gue ke sebuah tempat yang gak asing di memori gue. Gue ngeliat penjara-penjara yang persis ada di ingatan gue. Walaupun disini gelap, gue masih bisa liat kasur, meja makan, dan kamar mandi yang sama. Bedanya udah gak ada mainan-mainan lagi.

“Gue pikir seorang Bosley bisa memecahkan kode gue dengan lebih cepet.. ternyata lu gak sepinter yang gue bayangin.. “ sebuah suara berhasil bikin gue menganga kaget.

Alicia! Ini suara Alicia dan dia ada dibalik jeruji itu!! Alicia menyalakan lampu dan gue ngeliat Alicia yang lusuh dan dirantai kakinya. Berbeda dengan Alicia yang gue liat di bar. Alicia yang angkuh dan bersih.

“Ya Tuhan.. Alicia!” Blue juga gak percaya apa yang dia liat.

Alicia tersenyum miris.

Welcome to hell.." Alicia berbisik ke kami.

Gue melangkah maju dan berusaha ngebuka rantai yang membelenggu jeruji itu.

“Percuma.. kalo salah satu dari kami ketauan lolos.. maka salah satu dari kami.. akan mati.." Alicia menghentikan gue yang mencoba membongkar rantai itu.

“Salah satu dari kami?” tanya gue bingung.

Alicia menatap ke penjara di sebelahnya. Gue ngeliat seorang laki-laki yang juga dirantai sedang duduk tertunduk. Kemudian dia mengangkat wajahnya dan tersenyum miris. Gue, Blue, Bert dan Rob gak percaya sama orang yang kami liat di depan kami.

“Ppp..pppaapaa Al?!!” Bert teriak.

“Bosley bloon!” Alicia bilang gitu ke gue.

Gue menoleh ke Alicia dan ngeliat dia. Tiba-tiba terputar kilasan memori yang sangat nyata di basement ini. Gue dan seorang anak laki-laki yang berlarian kesana kemari. Tapi dia gak bisa lari terlalu jauh karena kakinya dirantai. Kami berebut mainan dan saling mengejek.

Kalo gue nangis, maka pria di penjara sebelah akan berteriak “Ali, jangan nakal!”

“Ali?! Ali??? Lu cewek..?” gue berkaca-kaca dan badan gue gemeteran.

Kaki gue lemes dan gue jatuh terduduk. Blue langsung nangkep gue.

“Kim.. kenapa? Lu inget apa?” Blue merangkul gue dan memapah gue berdiri.

Lihat selengkapnya