Kursus Jatuh Cinta

Jessy Anggrainy Rian
Chapter #36

BAB 36 ADALAH SESUATU YANG DISEBUT PILIHAN

Gue, Lily, Papa dan Blue masuk ke dalam. Tag dan Mark nunggu diluar kamar dan ngasih kami privacy untuk ngobrol.

“Kenapa selama ini you gak cari saya?” Papa terus menatap dan mengamati Lily. 

“Karena Lily gak mau jauh dari laki-laki yang Lily cintai.. “ perkataan Lily mengejutkan papa dan Blue.

Gue sama sekali gak terkejut, karena gue tau kenapa selama ini Lily menyembunyikan identitasnya. Gue langsung menggenggam tangan papa dan kasih isyarat papa buat gak ngebahas apapun tentang gue dan Blue. Blue menatap gue, tapi gue hanya menatap Lily.

“Li.. kita gak usah bahas apa-apa sekarang.. yang penting.. lu udah tau.. ada gue dan papa yang pasti bantuin lu..” gue membelai kepala Lily, tapi Lily langsung menghindar dan memeluk Blue.

“Li, kamu kenapa?” tanya Blue bingung.

Gue kaget karena meskipun wajah Lily tersenyum tapi sikapnya dingin ke gue. Lily seperti seorang anak kecil yang sedang merajuk. Ini bukan Lily yang gue kenal. Lily kenapa?

“Lily gak kekurangan apa-apa.. selama ada Blue.. itu cukup.." Lily terus memeluk Blue dengan erat dan menghindari kontak mata dengan gue.

Akhirnya gue memandang Blue. Blue ngeliat gue dengan tatapan penuh penyesalan. Gue tersenyum ke Blue dan mau bilang sama dia kalo gue baik-baik aja.

“Besok.. gue sama papa boleh nengok lu lagi?” gue Tanya ke Lily.

“Terserah.." Lily ngejawab pelan dan membenamkan mukanya ke dada Blue.

Tok tok tok.. Pintu kamar Lily di ketok, kemudian Tag dan Mark masuk ke dalem.

“Blue.. kenalin ini dokter Mark Sawyer.. dia yang akan bantu saya disini untuk observe tentang pencangkokan ginjal Lily.." kata Tag ke Blue.

Blue bersalaman dengan Mark tanpa tersenyum kemudian menatap gue.

“Lily gimana hari ini? Masih ada mual?” Tag nanya ke Lily.

“Masih sedikit.. tapi Blue udah dateng jadi nafsu makan saya balik lagi!” Lily cerita dengan ceria ke Tag.

Tag ngobrol tentang kondisi Lily sama Blue dan Papa. Gue narik Mark keluar kamar.

“Lu ngapain disini?” gue tanya Mark.

“Lah tadi gak denger? Gue bantu Tag buat observe keadaan Lily.." Mark terdiam dan menatap gue.

“Kenapa lu gak cerita?” Mark nanya gue.

“Apa? Tentang Lily?” gue balik nanya ke Mark.

Mark mengernyitkan dahi.

“Gue sama papa juga baru tau hari ini.. Mark.. kasitau gue.. apa Lily ada kemungkinan buat sembuh?” gue menatap Mark dengan intense.

“Gue gak akan bohong sama lu.. ngeliat keadaan Lily sekarang.. kesempatannya kecil.. selama kita gak nemuin pendonor ginjal secepetnya.. nyawa Lily bisa terancam kapan aja.." kata Mark ke gue.

Gue menutup mulut gue, gak percaya sama apa yang gue denger.

“Mark.. gue bisa minta tolong sama lu? Tapi ini rahasia.." gue membisikkan kalimat rahasia gue ke Mark.

What? Lu serius?!” Mark ngeliat gue gak percaya.

“Apanya yang serius?” tiba-tiba Blue udah berdiri dibelakang gue.

Blue langsung memeluk pinggang gue seolah mau ngomong sama Mark kalo gue ini adalah milik Blue. Mark hanya tersenyum maklum sama perilaku Blue.

Lihat selengkapnya