Kursus Jatuh Cinta

Jessy Anggrainy Rian
Chapter #44

BAB 44 ADALAH SESUATU YANG TERLUPAKAN

Satu minggu berlalu setelah Bert meninggalkan gue buat selamanya. Saat gue cerita ke Blue, dia juga meneteskan air mata. Hal ini bikin gue makin yakin kalo Blue bisa denger gue. Jasad Bert udah dikremasi dan hari ini abunya ditabur di laut Silver City. Papa bersama mama Mel juga hadir buat melarung abu Bert dan memberikan penghormatan untuk yang terakhir kalinya. 

“Maafin saya sir.. miss.. “ gue memeluk papa dan mama Bert.

“Jangan minta maaf Miss.. Bert.. anak itu pasti bangga.. hidupnya bisa berguna buat orang lain..dan keluarganya.. “ papanya menghapus air matanya.

“Koko kalian adalah orang hebat.. kalian harus jadi orang hebat seperti koko kalian.. ya?” gue memeluk ketiga adik Bert satu persatu.

Papa memutuskan buat memindahkan semua keluarga Bert ke Quincy Land supaya mereka bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik di kota besar. Papa juga memberikan beasiswa buat semua adik-adik Bert sampai mereka lulus kuliah nanti.

“Rob.. sekarang gue harus gimana? Gue gak bisa mikir.. tentang pasar ikan.. tentang Kampung nelayan.. tentang Blue.. Lily..” gue menatap ke arah laut.

“Gue takut.. Blue…" gue gak meneruskan kata-kata gue.

Miss.. Bert pernah cerita sama saya.. dia tau pekerjaan bodyguard itu taruhannya adalah nyawa.. tapi, Bert bilang dia gak pernah menyesal ngambil keputusan buat jadi bodyguardnya Bosley.." Rob memandang ke arah lautan dan meneteskan air mata.

Untuk pertama kalinya gue ngeliat Rob meneteskan air mata.

“Kenapa?” tanya gue.

“Karena dia tau.. dia kerja sama orang yang bener… kata Bert, jadi orang baik itu gampang.. tapi jadi orang bener itu susah.. Bert percaya, kalo Bosley itu dipimpin sama orang bener.. dan orang bener akan membawa kebaikan buat banyak hal.." kata Rob sambil menghapus air matanya.

“Saya yakin.. apapun yang miss putuskan buat pasar ikan dan kampung nelayan.. pasti akan membawa kebaikan buat mereka..kalo engga, buat apa miss berjuang dan berkorban sampe sejauh ini?” Rob kembali memandang gue.

“Saya juga yakin.. Mister Blue adalah orang yang kuat.. saya yakin cintanya ke miss yang bikin mister Blue bertahan sampe sekarang.." kata Rob lagi.

Buat pertama kalinya semangat gue yang udah lama redup, balik lagi on.

“Rob.. buat gue.. Bert dan lu lebih dari seorang bodyguard.. kalian.. adalah sahabat gue.. dan selamanya akan begitu.. Thank you Rob..” gue menghapus air mata gue.

Rob berdehem dan dengan kaku menepuk-nepuk punggung gue. 

“Rob.. gue bisa ngobrol berdua sama Kim?” Mark tiba-tiba ada di belakang gue.

Gue kasih tanda ke Rob buat ninggalin gue sama Mark berdua. Rob pergi menjauh hanya sejauh 3 meter dari gue dan Mark.

“Kim.. sejauh ini.. perkembangan Lily cukup baik.. Blue juga udah ditangan dokter-dokter hebat.." Mark memulai pembicaraan.

“Lu mau bilang apa?” gue tau kalo Mark mau menyampaikan sesuatu.

Mark menatap ke kejauhan dan tersenyum sedih.

“Waktu gue disumpah jadi dokter.. gue disumpah buat nolong dan nyelamatin banyak nyawa.. bukan menghilangkan nyawa orang lain.." kata Mark sambil matanya tetap menatap ke arah laut .

“Gue mau bilang.. mulai hari ini, Lily akan dipegang sama dokter-dokter ahli yang juga akan nanganin Blue..” Mark menatap gue.

Gue hanya terdiam dan menatap Mark dengan sedih. Gue tau dia mau pamitan sama gue.

“Tugas gue disini udah selesai dan saatnya gue menebus perbuatan gue.. im so sorry Kim.. bertahun-tahun gue dibutakan sama dendam dan kebencian.. gue berharap suatu hari.. lu dan Blue bisa maafin gue.. dan kita bisa kembali bersahabat.." Mark mengulurkan tangannya ke gue.

“Kalo gue bilang gue gak marah sama lu.. artinya gue adalah orang munafik.." gue mengabaikan uluran tangan Mark.

Lihat selengkapnya