Kursus Jatuh Cinta

Jessy Anggrainy Rian
Chapter #48

BAB 48 ADALAH SESUATU YANG MENGIKAT

“Autumn Kimberly Lovina … Quincy.. Bosley.." Blue berusaha nginget nama lengkap gue.

Blue berdehem saat ngeliat gue melotot ke dirinya. Semua orang tertawa kecil di belakang kami.

“Autumn Kimberly Quincy Angelic Bosley.." Blue mengusap-usap mukanya dan menatap muka gue.

Kali ini bapak pendeta di depan kami berdehem.

“Tidak apa-apa.. santai aja mister Blue.. kita punya seharian.." kata si bapak pendeta sambil senyum-senyum.

Tiba-tiba Lily maju ke depan dan menyerahkan selembar tissue ke Blue. Lily mengedipkan mata ke Blue. 

“Autumn Kimberly Lovina Quincy Angelic Rich Bosley.." Blue tersenyum lebar dan menyebutkan nama gue dengan mantap, kemudian menatap gue.

“Kim..dari sekian banyak hal yang terjadi dalam hidup gue.. kehadiran lu di hidup gue, adalah hal yang paling gue syukuri.. dan kalo Tuhan ijinkan, gue berharap gue bisa dikasih kesempatan buat mencintai lu lebih lama.. gue mau jatuh cinta sama lu setiap hari.. dari gue buka mata sampai gue menutup mata…cuma lu seorang.. selamanya..Kim.." Blue memasangkan cincin pernikahan ke jari manis tangan kanan gue dan menatap gue dengan hangat.

Gue meneteskan air mata. Gue gak nyangka vow yang Blue ucapkan sangat indah.

“Silahkan miss Kim.." kali ini bapak pendeta menyuruh gue buat mengucapkan janji pernikahan gue.

“Blue Archie White.. sebelum ketemu lu, buat gue, cinta itu adalah sesuatu yang blur.. Tapi, lu bikin gue berani buat mengenal dan memperjuangkan apa itu cinta.. thank you udah bikin dunia gue gak blur lagi.. thank you karena lu gak pernah menyerah sama kita.. saat ini, dihadapan Tuhan gue berjanji, gue akan selalu menggenggam tangan lu dan gue mau membangun cinta kita setiap hari sampai gue menutup mata..” gue memasangkan cincin pernikahan ke jari manis tangan Blue dan menatap Blue dengan penuh cinta.

“Dan sekarang saya menyatakan kalian sebagai suami dan istri.. Blue.. kamu boleh mencium istri kamu.." kata sang pendeta yang akhirnya udah bebas tugas.

Blue membuka cadar gue dan mencium bibir gue dengan mesra.

"I love you.. Kim.." Blue membisikkan kalimat itu disela-sela kehangatan ciumannya.

Semua orang berdiri dan bertepuk tangan.

Yes, hari ini gue menikah sama Blue di Silver City. Pernikahan sederhana di pinggir pantai, yang dihadiri hanya sama keluarga dan kerabat terdekat. Gue milih nikah disini, karena gue pengen deket sama Bert. Gue menikah di depan lautan, tempat dimana abu Bert dilarung.

“Bert.. im getting married today.. hari ini, gue bakal nikah sama pria yang gue cintai.. pria yang akan ngelindungin gue selamanya.. gue tau kalo lu lagi ngeliatin gue dari surga.. thank you udah biarin gue hidup dan ngijinin gue ngerasain kebahagiaan ini.. I love you, Bert!” gue nulis sepucuk surat buat Bert dan gue hanyutkan di laut.

Gue sama Blue juga menyempatkan diri buat mampir ke makamnya mama. Biar gimanapun gue mau mama ngeliat gue bahagia dengan laki-laki pilihan gue.

Sebelum gue masuk ke chapel, gue telpon Mark yang saat ini masih dipenjara. Gue cerita sama Mark tentang pernikahan gue dan Mark sangat happy.

“Gue berharap lu disini.." kata gue mengakhiri telpon gue ke Mark.  

Pernikahan gue sama Blue sangat sederhana namun indah. Kami makan malam di restoran kecil di dekat pantai. Hanya ada sedikit bunga dan lampu-lampu bohlam kuning yang jadi dekorasi pernikahan gue sama Blue. Bintang-bintang juga bersinar terang seperti pengen ikut ambil bagian di hari bahagia gue dan Blue.

Hari ini gue pake gaun satin putih yang memperlihatkan curve badan gue. Gak lupa gue pake jepit phoenix pemberian Blue , buat hiasan rambut gue. Blue juga tampil luar biasa tampan malem ini. Dia pake kemeja putih, dasi kupu-kupu biru tua dibarengin jas biru tua yang membungkus badan kekarnya. 

Sebuah lagu slow jazz mengalun dari band yang mengiringi pernikahan kami. Gue liat papa dan mama Mel berdansa. Mister Oliver dengan Lily berdansa berdua. Amber lagi sibuk di dapur buat mempersiapkan aneka dessert seperti biasanya. Rob? Ya dia mah lagi santai makan aja didampingin pacarnya. Delila namanya. Aheeeyyyy.. si Rob akhirnya memperkenalkan pacarnya ke kami.

Gue juga mengundang seluruh keluarga Bert buat datang. Bagi gue, mereka adalah keluarga gue juga. Mister John, Jim, Joan, miss Ava, papa Al dan Alicia juga hadir malam ini. Gue ambil HP gue dan mengabadikan moment-moment ini. Gue liat DM Instagram gue dan betapa terkejutnya gue saat ngeliat DM dari Rose.

“Selamat buat pernikahan lu.. im so happy for you..” Rose bilang ke gue.

“Rose I miss you! Lu harus kenal sama suami gue..!” hmm.. ngetik kata suami bikin gue deg-deg’an!

Lah bingung ya? kok gue sama Blue udah kewong lagi aja? Apa yang terjadi? Kok tiba-tiba bisa langsung uwu-uwu gini? Mau gue ceritain atau skip aja nih? Hahahaha..

Gue kasih intinya aja ya. Jadi setelah reunion gue sama Blue dibandara, hari itu gue sama Rob gak jadi pergi ke City Of Angels. Kami pulang ke rumah dan kami ngomong ke Lily yang sebenernya. Oh ya.. Lily marah, kecewa, nangis, sedih dan segala emosi ambruk lainnya yang dia rasain. I feel her..Tapi, kali ini gue dan Blue menguatkan diri kalo kami gak akan ngelepasin satu sama lain.

Lily mutusin pulang ke Silver City sendirian. Blue menyusul pulang ke Silver City 1 hari setelahnya. Lily gak mau keluar kamar, gak mau makan, gak mau mandi dan cuma minum doang. Setiap Blue kasih makanan, Lily selalu ngelempar piringnya ke lantai. Akhirnya gue memutuskan buat ke Silver City.

“Aku gak mau denger apa-apa! kamu jahat Kim! Kamu juga jahat Blue!” Lily berbaring diatas ranjang dan gak mau ngeliat gue atau Blue.

“Kalo kalian gak pergi.. aku panggil bodyguard aku buat usir kalian.. “ kata Lily ngancem.

Lihat selengkapnya