Kutemukan Cinta Di Gerbong Kereta

yhantlies92
Chapter #1

#1 Awal Mereka Bertemu

Mentari meminta sopir taksi online menurunkan satu tas travel yang berukuran besar itu. Seolah sudah tidak ada lagi sisa tenaga yang tersisa. Mentari memandangi suasana di sekitar stasiun Pasar Turi Surabaya. Gadis itu baru saja menyadari bahwa kedatangannya ke Surabaya adalah suatu kesalahan terbesar dalam hidupnya. Namun bila tidak ada kejadian seperti ini mungkin dia akan menyesal seumur hidupnya.

“Kamu yakin sendirian di sini?” tanya Dewi, sepupunya yang begitu khawatir dengan kondisi Mentari saat ini.

Kedua bola mata Mentari masih terlihat sembab usai seharian menangis. Baru kali ini gadis cantik itu dikecewakan oleh cinta. Pengkhianatan yang Hendrik lakukan kepadanya begitu menggores kesucian cintanya. Ia masih tidak menyangka jika kekasih hati yang selama ini dibanggakannya dihadapan kedua orang tuanya tega selingkuh saat mereka LDR.

“Yakin. Aku baik-baik saja kok! Kamu nggak usah khawatir.” Mentari meyakinkan Dewi bahwa dia baik-baik saja walau di hatinya sendiri pun tidak yakin.

Dewi memandang wajah saudaranya itu dengan tatapan sedih, tentu saja ia sendiri tidak tega meninggalkan gadis yang baru saja putus cinta itu. Bisa-bisa kondisi seperti yang Mentari alami dimanfaatkan oleh orang jahat nanti.

“Aku akan menemanimu sampai keretanya datang. Aku nggak tega meninggalkanmu sendiri dengan kondisi seperti ini.” Dewi langsung memeluk tubuh Mentari erat.

***

Dewi yang baru saja selesai membeli dua botol minuman dingin dan juga dua bungkus roti, mendapati saudaranya itu kembali melamun. Dewi menggelengkan kepala heran tidak habis pikir dengan apa yang terjadi kepada Mentari. Mentari yang dulu begitu ceria dengan sikapnya yang kocak kini berubah 180 derajat, seolah tidak ada cahaya yang terpancar dari wajah cantiknya.

“Kamu masih mikirin kejadian itu?” tanya Dewi mencoba menebak. Mentari mengambil minuman dan roti yang Dewi berikan. Gadis itu tetap bergeming, sepertinya ia tak perlu lagi menjawab pertanyaan itu.

Wanita mana yang tak marah saat melihat kekasih yang begitu dicintainya dengan tega berciuman mesra tepat di hadapannya? Mentari menghela napas panjang. Rasa sesak kembali memenuhi relung dadanya. Padahal ia sudah mengambil langkah nekat dan berani dengan pergi dari rumah sebagai bentuk protes atas sikap Handoko -Ayah Mentari- yang menjodohkannya dengan dokter muda anak dari sahabat Ayahnya. Namun kekecewaan yang didapatkan seperti apa yang Ayahnya katakan sebelum ia memilih untuk kabur ke Surabaya.

“Lalu, kalau bukan karena dia kenapa kamu melamun lagi?”

Mentari menarik napas, “Ayah. Rasanya aku malu untuk pulang ke rumah. Mau ditaruh dimana wajahku ini? Pasti Ayah bakal memarahiku habis-habisan atau mungkin Ayah bakalan menertawaiku karena aku tidak mendengarkannya. Bagaimana ini?” jawab Mentari yang kembali merengek dan menangis.

Karena selama Mentari di Surabaya, ia tinggal di indekos milik Dewi yang sedang kuliah di kota ini. Salah satu alasan penyebab dirinya enggan untuk kembali ke Jakarta adalah, Ayah. Pria yang berusia lebih dari setengah abad itu masih terlihat tegap meskipun kini perutnya mulai membuncit, kumisnya yang tebal seperti “Pak Raden”, serta wajahnya yang tetap garang meskipun sudah bertahun-tahun pensiun dari dunia kemiliteran.

Mentari masih mengingat dengan jelas bagaimana Bagus Handoko, menghardiknya saat Mentari begitu keras kepala mengatakan kepada Ayah bahwa ia dan Hendrik begitu saling mencintai satu sama lain. Hubungan mereka memang tidak disetujui dan ditentang oleh Ayah karena pekerjaan Hendrik yang hanya gitaris dari Band yang tidak begitu terkenal. Bagus menganggap bahwa Hendrik tidak bisa membahagiakannya dan hanya membawa dampak buruk bagi kehidupan Mentari. Dan juga perangai Hendrik yang begajulan yang Bagu tidak sukai.

Akhirya Mentari memutuskan untuk pergi dari rumah hari itu juga untuk menyusul Hendrik yang sedang mengadakan konser di surabaya. Demi membuktikan bahwa cinta mereka kuat dan akan serius ke jenjang selanjutnya.

Lihat selengkapnya