Perjalanan yang memakan waktu cukup lama dari Malang menuju Bandara Juanda, Surabaya dan kemudian menuju ke Sidney, Australia, membuat David jetlag. Kurang lebih tujuh jam sepuluh menit perjalanan dari Bandara Juanda transit di King Ford Smith Airport, Sidney, Australia. Sambil melihat-lihat pemandangan di sekitar airport, David berjalan mondar-mandir di ruang tunggu. Sekitar duapuluh menit berlalu, David masih menunggu pemeriksaan keimigrasian Australia. Pihak imigrasi Australia memeriksa semua kelengkapan surat termasuk semua barang bawaannya.
Setelah semua pemeriksaan kelengkapan dokumen administrasi terselesaikan dan tidak ada masalah, maka David bergegas melanjutkan perjalanan ke kota Melbourne. Kurang lebih satu jam tiga puluh menit Rangga sampai di Tullamarine Airport, Melbourne. Udara dingin yang menusuk tulang sangat terasa, menyambut kedatangannya di kota Melbourne. Setelah sesaat menunggu di lobi, terlihat seorang gadis cantik menghampiri David.
“Assalaamu’laikum, hai Kak David, apa kabar?” sapa Andini.
“Hai Andini, wa'alaikumsalaam, baik, kamu sendiri bagaimana?” tanya David balik dengan senyum yang mengembang menghiasi wajah yang terlihat letih.
“Alhamdulillah, aku baik-baik saja,” jawab Andini.
“Wominjeka, Kak David,” kata Andini menggoda.
"Maksudnya apa?” tanya David.
“Wominjeka itu artinya selamat datang,” jawab Andini tersenyum.
Beberapa saat David tidak dapat berkata-kata sepatah kata pun, yang dapat dia lakukan hanyalah menatap wajah Andini yang semakin tambah membuat hatinya berdebar. Tidak ada yang banyak berubah dari penampilannya seperti waktu pertama dia bertemu dengannya saat dia menjadi mahasiswi di kampus biru.
“Bagaimana perjalanan Kak David?" tanya Andini.
“Alhamdulillah, semua berjalan lancar dan menyenangkan,” jawab David. Bergegas mereka berdua keluar dari area bandara menuju tempat parkir bandara.
“Sebaiknya kita makan dulu, pasti Kak David lapar ya.. dan pasti sangat lelah setelah menempuh perjalanan yang cukup lama,” ajak Andini.
“Kamu tahu saja kalau aku kelaparan hehehe..,‘” jawab David seraya meraih jemari tangan kiri Andini dan mengajaknya menuju area food court bandara. Andini sedikit kaget tapi sepertinya dia merasa senang dan sengaja membiarkan jemari tangan kirinya menyatu dalam genggaman erat jemari tangan kanan pemuda yang telah membuat hatinya porak-poranda tersebut.
Mereka memutuskan untuk makan di sebuah restoran kecil dekat bandara. Mereka makan sambil berbincang-bincang dengan akrab.
"Kak David, bagaimana kabarnya, tiga tahun nggak ketemu semakin ganteng saja nih..," goda Andini tersenyum.
“Aku baik-baik saja. Kamu sendiri bagaimana dengan kuliahmu di sini?” jawab David balik bertanya.
“Alhamdulillah, baik, semua berjalan dengan baik, semester ini aku akan menyelesaikan skripsiku, aku mengambil konsentrasi dalam bidang komunikasi pemasaran,” jawab Andini.
“Itu bagus dan menarik, komunikasi pemasaran merupakan bidang kelimuan terapan yang cukup dinamis dan diperlukan sepanjang jaman,” David menimpali.