KUTITIPKAN RINDU INI

DENI WIJAYA
Chapter #11

MARRIED BY ACCIDENT #11

Sementara itu Totok sedang menghabiskan waktu istirahat bersama Fauzi dan Agus dengan melahap menu spesial nasi pecel plus tempe goreng setengah matang di café kampus.

“Tok, kamu sedang lihat apa?” tanya Agus.

“Tuh.. lihat, Hendro sedang celingak-celinguk, entah dia sedang mencari siapa?” jawab Totok.

“Mana?!” sahut Fauzi.

“Pasti lagi cari cewek, dia kan playboy kampus, gonta-ganti pacar hehehe ...,” celetuk Totok.

“Dasar sok kegantengan, padahal masih lebih ganteng aku iya kan hehehe ...,” kelakar Fauzi.

“Ji ... Ji ... ganteng darimana? Dari Monas hahaha ...,” hardik Totok.

“Aku ingat waktu aku jadi panitia OSPEK tahun lalu. Saat itu dia kukerjai habis-habisan, dia tuh mahasiswa baru paling brengsek, ngebantah terus. Biar tahu rasa!” seloroh Agus.

“Sepertinya dia sedang mencari Juwita, pacar barunya!” kata Totok.

“Juwita temannya Clara, primadona kampus itu?” tanya Fauzi.

“Iya, sebenarnya dari dulu Hendro mengejar-ngejar Clara tapi gak kesampaian alias ditolak dan kini sahabatnya dia embat juga, tak ada ranting akar pun jadi. Entah Juwita itu pacarnya yang ke berapa?” jawab Totok.

“Ssst dia kemari!” kata Agus.

Nampak Hendro menghampiri meja tempat makan Totok, Agus dan Fauzi.

“Permisi, lihat Kak David nggak?” tanya Hendro.

“Dia masih di gedung E4!” jawab Agus.

“Nggak ada. Aku sudah mencarinya di gedung E4 tapi nggak ada!” kata Hendro.

“Hen, coba saja kamu cari dia di masjid. Paling-paling dia ke sekretariat BDM!” sambung Totok.

“Kalau di masjid nggak ada, coba cari dia di basecamp nya!” lanjut Totok.

“Iya kak, terimakasih!” sahut Hendro.

“Ndro, kalau boleh tahu memangnya ada perlu apa kamu mencari David?” tanya Agus.

“Nggak ada apa-apa, hanya ingin ngobrol sedikit dengan Kak David!” jawab Hendro berusaha untuk menyembunyikan maksudnya.

“OK terimakasih, aku akan coba cari dia ke masjid dulu!” ucap Hendro pamit seraya melangkah pergi meninggalkan mereka.

*****

Pada suatu sore, ketika David masih asyik disibukkan dengan buku-bukunya, tiba-tiba terdengar teriakan dari Intan, adiknya dari ayah tirinya, ”Mas David, ada telpon nih!”

Sesaat kemudian David pun bergegas mengambil ponselnya dan bergegas menjawab telepon.

Assalamu’alaikum, dengan siapa ini?” sapa David.

Wa ‘alaikumsalam!” jawab sang penelepon.

“Bisa bicara dengan Kak David?” tanyanya lagi.

“Ya saya sendiri.” jawab David.

Lihat selengkapnya