Kutkh

Alexandro Pradeska Gunawan
Chapter #2

Pencuri Cilik

Ahh... Gagal lagi misi kali ini.

Bibi Vera tidak pernah membiarkanku kabur dengan membawa jagung yang kucuri.

Padahal jagung di ladang miliknya masih sangat banyak.

Kenapa sih dia begitu marah, padahal hanya beberapa buah yang kuambil?

Duh, dia mengancam akan melaporkan ke ayah dan ibu lagi.

Alamat dimarahi besar-besaran bakalan nih...

Bibi Vera menarikku sampai rumah.

Dengan marah-marah, ia memberitahu pada ibuku.

Ibuku berulangkali minta maaf padanya.

“Pastikan dia jangan sampai mengulangi perbuatannya lagi!” kata Bibi Vera pada ibuku.

“Baik, maaf sekali lagi, Nyonya Vera.” Kata ibuku sambil membungkukkan badannya.

Setelah itu, Bibi Vera pergi dari rumahku.

Pintu rumah ditutup, ibuku memandangku dengan tatapan yang sangat mengerikan.

Kalau bisa kudeskripsikan, wajahnya mirip seperti monster bergigi tajam yang siap melahap mangsanya saat itu juga.

“Andre...”

“I... Iya, bu...?”

“Kau mencuri jagung dari ladang keluarga Nyonya Vera?”

Aku mengangguk pelan dan menunjukkan wajah yang memelas. Kuharap ibu sedikit lunak padaku.

Harapanku tak terkabul.

Aku dimarahi habis-habisan.

Tak hanya itu, aku dihukum tidak boleh keluar rumah selama seminggu.

Yang kulakukan hanya pasrah, aku juga takut dengan amarah ibuku.

 

Ketakutanku bertambah saat mendengar suara ayah yang pulang.

Double kill bakalan ini.

Kudengar suara langkah kaki perlahan naik menuju lantai 2.

Sepertinya ayah sedang menuju ke kamarku.

“Andre, Kau di dalam?” Tanya ayahku dari balik pintu.

Jantungku berdegup kencang. Aku sungguh sial, pasti ayah akan memarahiku seperti ibu.

Aku tak berani membalas perkataan ayah. Aku terlalu takut mendengar amarahnya.

“Ayah masuk ya.” Katanya pelan.

Begitu ayah masuk, wajah kami saling bertatapan.

Lihat selengkapnya