Suara itu...
David...
“Kau tinggal saja di sini, Novel. Aku yang akan menemani Andre.”
“David...? Tidak, kau tidak ada hubungannya dengan hal ini. Biarkan aku saja yang...”
Sebelum menyelesaikan kalimatnya, kerah baju ayah ditarik oleh David.
“Kau tak paham juga hah...? Bahkan anakmu yang masih muda saja memahaminya. Apa kau bisa bayangkan perasaan Andre kelak kalau kau terbunuh di hadapannya saat melindunginya sendirian?”
Ayah tak bisa membalas pernyataan David.
Yang dikatakan David itu benar.
Mungkin aku akan langsung bunuh diri di saat itu juga kalau hal itu sampai terjadi.
“Maka dari itu, jangan sok jadi pahlawan. Biarkan aku yang menemaninya. Toh aku masih utang latihan rapier dengannya.”
David menoleh ke arahku.
Seperti biasa, ia tersenyum lebar saat menatapku.
Bisa-bisanya ia tersenyum selebar itu di situasi seperti ini...
“Kau mau pergi, David?” Tanya Gennady.
“Ya, aku akan menemani Andre.”
Gennady mendengus kesal.
“Kalau kau ikut pergi, kau akan kuanggap keluar dari kelompok ini. Kau tahu artinya kan?”
Keluar dari kelompok...
Apa David akan baik-baik saja?
Bukankah ia bergabung karena ingin mencari informasi untuk pulang ke negerinya?
Kalau ia keluar, lantas bagaimana?
“Tenang saja, pak tua. Aku tahu konsekuensinya. Lagipula kelompok ini seperti tidak benar-benar mencari tahu cara aku kembali ke Dragnite. Bertahun-tahun di sini yang kutahu hanya merampok bangsawan atau pedagang. Akan lebih cepat kalau aku mencari tahu sendiri.”
Mendengar perkataan David, Gennady terlihat kesal.
Kata-katanya terdengar seperti menyindir.
“Berarti kau tahu kan... Kalau setiap pengkhianat harus mati?”
Gennady melanjutkan kata-katanya.
Wajah David yang tadinya tersenyum sekarang terlihat serius.
Tatapannya sangat tajam ke arah Gennady.
“Kalian mau membunuhku? Silakan saja.”
David menghunuskan pedangnya.
Aku melihat sekeliling.
Orang-orang terlihat ragu untuk melawan David.
Tidak heran sih, David memang kuat soalnya.
“Hentikan.”
Terdengar suara yang tak asing.
“Aku baru saja menyelesaikan misi lalu pulang-pulang ada kejadian seperti ini?”
Kami semua menoleh ke sumber suara.
“Ah, Pavel! Pas sekali! Antarkan bocah ini keluar sekarang.”
Paman Pavel...
Pantas saja aku tak melihatnya, ternyata ia sedang menjalankan misi.
“Sebenarnya ada apa? Kenapa Andre harus keluar?”