Siang itu panas, ruang kelas terasa panas. Wisnu masuk kelas sambil membawa soal-soal latihan MTK.
“ Teman-teman, ini ada soal dari pak Made, suruh mengerjakan hari ini dan dikumpul hari ini”. Kata Wisnu
“ Ya Allah, tugas lagi, tugas lagi” sahut Zaki
“ makanya belajar!. Kamu kerjaanya main terus. Kayak aku dong!.”sahut Wuri.
Siswa kelas XII IPS 1 mengerjakan soal MTK yang diberikan oleh pak Made. Kurang lebih 1 jam berlalu, satu persatu soal dikembalikan kepada Wisnu agar dikumpul kepada pak Made.
Nama saya adalah Tri Wijayanto. Di kampung saya, saya biasa dipanggil dengan nama Gundul. Maklumlah, sampai umur 2 tahun aku belum mempunyai rambut, sehingga orang – orang di kampungku memanggilku dengan sebutan tersebut.
“ Tri, pulang sekolah ada kegiatan gak?” Tanya Rahmad
“ pulang sekolah mau ngarit aku mad, lah gimana?” jawabku
“ belajar kelompok yuk dirumah, aku masih kurang mengerti pelajaran yang disampaikan tadi”. Imbuhnya
“ Waduh gak bisa lho mad, hari ini aku disuruh ibu nganterin bambu buat lanjaran kacang panjang ke sawah. Lain kali aja ya?”. Kataku
“ ya udah, gak papa deh”. Jawabnya
Aku pulang kerumah dengan naik angkot. Angkot itu tidak sampai depan rumah, hanya berhenti di pasar Bandar Jaya. Aku melanjutkan pulang kerumah dengan jalan kaki. Lumayan lah, kurang lebih 2 km kutempuh setiap pagi dan sore hari seperti ini.
Sesampainya dirumah, aku berganti pakaian. Lantas, aku makan dan istirahat sejenak. Setengah jam berlalu, aku mengambil sabit dan mengasahnya. Setelah kurasa cukup tajam, aku langsung menuju gerobak. Kuikat satu persatu sapi pada gerobak dan menaikkan bambu - bambu yang sudah dipotong kemarin.
Sesampainya di sawah.
“Bu, udah makan belum?” tanyaku
“sudah le, la kamu dah makan belum?”Tanya ibu
“sudah bu”. Jawabku singkat
Aku segera mengangkat bambu-bambu di gerobak. Aku pikul bambu-bambu tersebut menuju jalan setapak atau galengan jika orang Jawa menyebutnya.
Setelah selesai mengangkat bambu, lantas aku menemui ibu
“Bu, aku ngarit dulu ya?”tanyaku
“iya le,”jawab ibu
Aku mengambil sabit dan segera mencari rumput. Kupilih rumput-rumput terbaik yang ada di sekitar sawahku. Tidak terasa waktu menunjukkan pukul lima sore, aku segera menghampiri orang tuaku dan mengajaknya pulang.
“ayo bu, pulang udah sore!” ajakku kepada ibu
“ iya le”. Jawab ibu
Keesokan harinya disekolah.
“Tri, ada kegiatan gak? Ke rumahku ya nanti siang pulang sekolah!” Tanya Wisnu
“ Gak ada Wis, Insya Allah”. Jawabku singkat
Sesampainya dirumah Wisnu
“ Assalamualaikum,
Mohon maaf bu, apa Wisnu nya ada dirumah?” tanyaku
Kukira itu adalah ibunya Wisnu, ternyata yang keluar adalah pembantunya.
“Wahh, rumah Wisnu besar sekali, ada traktor dan mobil dirumahnya” gumamku dalam hati
“Waalaikum salam, cari siapa dek?” Tanya pembantu itu
“cari Wisnu bu, tadi waktu ke sekolah katanya suruh mampir kerumahnya”jawabku