Kyara: Menghapus Kita

AnotherDmension
Chapter #3

2.1 Harap yang Kembali Terbit

Jika semesta memang tak bisa membuat kita berpisah, lantas sebenarnya takdir apa yang sedang kujalani. Kenapa kita harus dipertemukan kembali. Apa ini adalah sebuah tanda, atau hanyalah halusinasiku saja. Bolehkah aku sekali lagi mengharapnya ? Bolehkah aku sekali lagi mencoba untuk memilikinya ?


-Kyara Kristy Joocheline


---


"Kyara!!!" Sapa seorang perempuan dengan begitu bersemangat.

"Kyara, tumben banget lo mau dateng ?"

"Kesurupan apa lo mau dateng ke reuni ini, Ra ?"

"Apa sih ? Lo pada mau gue pulang lagi ?" Jawab Kyara dengan nada kesal.

"Dih, gitu aja marah"

Selalu seperti ini, Kyara yang kerap absen dalam pertemuan dengan teman-teman SMA-nya itu, selalu saja menjadi pusat perhatian. Seperti sesuatu yang aneh ketika ia bisa datang ke pertemuan itu. Padahal, Kyara hanya ingin menghindari bertemu dengan Melvian saja sebenarnya.

"Duduk sini Kyara, sebelah gue" Eca, salah satu sahabatnya yang paling dekat di SMA itu memanggilnya.

"Melvian mana ? Ga jadi dateng ?" Tanya Eca tiba-tiba.

Kyara mengedarkan pandangannya dan ternyata semua orang di meja itu seperti sedang menanti jawabannya. Hal itu tentu saja membuat Kyara gugup tanpa sebab.

"Ya mana gue tahu lah. Kenapa ga tanya Wira ?" Kyara menolehkan pandangannya kepada lelaki yang duduk tepat di depannya.

"Terakhir chat sama gue aja udah lama. Dia juga sok sibuk kayak lo, Ra. Padahal sebenernya ga ngapa-ngapain kan. " Protes lelaki yang tadi ditunjuk oleh Kyara sebelumnya.

"Enak aja, gue emang sibuk sama kuliah gue anjrit. Jangan fitnah lo."

"Mentang-mentang kuliah lo, sombong banget. Iya gue ga kuliah, ga paham sama kesibukan lo sama Melvian." Wira membalas dengan nada yang terlalu drama. Kyara sangat sebal dengan teman-temannya yang selalu membuatnya naik darah itu.

"Kan Eca juga kuliah setan. Serah lo dah, Wir. Cape banget gue."

"Oh ya, Ra, lo gimana sekarang, udah ada pacar belum ?"

Setelah keheningan beberapa waktu yang diakhiri ucapan Kyara. Eca tiba-tiba melontarkan pertanyaan yang entah kenapa lagi-lagi membuat seluruh orang di meja sana menoleh pada Kyara.

Lihat selengkapnya