Aku tidak bisa lagi mengelak jika sepasang mata yang menatapku kini benar-benar membuatku terbuai. Alunan musik dansa membuat kita berdua menikmati setiap gerakan yang tercipta. Dan pada saat itu aku merasakan sebuah gejolak rasa yang begitu menggebu-gebu didalam dada dan sepertinya aku mulai jatuh cinta.
~ Kylie Swan.
Tubuh gemulai itu kini mulai bisa menyeimbangkan gerakanku. Gaun berwarna merah darah itu memang pas ditubuhnya, menambah kesan seksi disetiap lekukan tubuhnya. Aku tidak bisa lagi mengelak jika memang wanita seperti dialah yang aku inginkan.
~ Sean Abraham.
-Pesta Dansa-
Suasana meriah begitu terasa diacara pernikahan Sean dan Abigail, mereka berdua adalah rekan kerja Christian yang tak lain adalah kekasihku. Ini pertama kalinya bagiku menghadiri acara pernikahan yang sekaligus mengadakan pesta dansa, orang-orang begitu menikmati alunan musik dansa yang menggema disetiap sudut ruangan ini. Pasangan tua muda larut dilantai dansa menikmati setiap alunan musik, mereka semua saling menyeimbangkan gerakan agar terlihat sempurna.
Mereka semua terlihat sudah terbiasa dengan gerakan lemah gemulai seperti itu, tapi tidak denganku. Aku lebih baik menonton mereka sambil menikmati segelas wine, dan hal itu lebih baik dari pada berputar-putar dilantai dansa. Tak lama kemudian Christian berbisik untuk mengajakku turun ke lantai dansa, tapi aku menolaknya. Sampai pada akhirnya kita semua tiba diakhir acara dan dimana sang pengantin menutup acara dengan berdansa bersama lalu berpisah untuk mencari pasangan dansa lainnya yang akan diajak dansa bersamanya.
Aku terkejut ketika tiba-tiba saja uluran tangan seorang berada tepat dihadapanku, dan sorak sorai para tamu undangan memaksaku untuk menerima ajakan Sean. Aku menoleh kearah Christian, ia malah ikut bersorak dan mendukungku untuk ikut bersama Sean untuk turun ke lantai dansa.
"Tapi aku tidak bisa berdansa". Teriak Kylie.