Tangisan anak kecil begitu menyayat hati merusak keheningan pagi di komplek perumahan Laras.
“mau itut! ituuutt! ituuutttt” teriaknya sambil berlari menuju jalan keluar komplek. Gegas Laras mematikan api kompornya dan mengangkat tahu yang baru saja dia masukkan kedalam minyak yang sangat panas, yang rencananya untuk sarapan pagi dan bekal makan siangya di kantor, tergesa dia menyambar bergo instannya.
Beberapa orang yang mendengar tangisan anak kecil itu juga tampak berlari menuju kearahnya.
Seorang ibu – ibu setengah baya tergopoh menghampiri anak kecil tersebut dengan raut yang penuh kecemasan.
Setelah berhasil membuka pintu pagar rumahnya Laras menghampiri anak kecil tersebut yang ternyata sudah berdiri tepat di pintu pagar rumahnya sambil terus menangis dan jari telunjuknya menunjuk kearah jalan komplek, sambil di sebelahnya berdiri seorang ibu – ibu tadi sambil terus membujuk anak itu supaya tidak menangis lagi.
Laras memperkirakan anak kecil itu berusia sekitar 2 tahun lebih, dengan rambut yang sedikit berombak dengan kulitnya yang bersih, meskipun air matanya sudah mulai membasahi pipinya yang chubi tetapi tidak dapat ditutupi anak itu memang ganteng.
Sementara ibu – ibu yang lain juga berusaha mendekati anak kecil itu, yang menambah rasa kasian Laras padanya, karena anak kecil itu sudah menjadi tontonan banyak orang.
“Ada apa dek, kok pagi – pagi udah menagis….?” Tanya Laras juga dengan nada yang sangat kawatir tanpa dibuat – buat
Tangisan anak kecil tadi memang begitu sangat menyayat hati, sehingga menimbulkan rasa iba bagi siapapun yang mendengarnya
“ituuuttt…. ittuuut ....” anak kecil itu berkata diantara isak tangisannya yang semakin kencang sambil jarinya terus menunjuk kearah gerbang komplek.
“dia mau ikut ibunya yang mau berangkat kerja mbak….” Ibu itu seolah menjawab pertanyaan Laras dengan kilatan kesedihan yang terpancar dimata sosok ibu tersebut.
Pahamlah Laras atas apa yang menimpa anak kecil tersebut.
“ikut kakak yuk, kakak punya ikan….” Belum ada respon dari anak tersebut
“kasih makan ikan yuk…” ucap Laras lagi sambil mengusap punggung anak tersebut.
Laras pernah membaca sebuah buku, usapan lembut dan penuh kasih pada anak kecil atau bayi akan memberikan rasa nyaman dan aman, sehingga akan meredakan tangis si kecil.