L (leave) I A N A

Tianaqila
Chapter #6

5

--- cerita berlanjut---

Selesai dari sana, Liana buru-buru keluar dari tempat yang cukup menyeramkan itu, namun sebuah panggilan berhasil mencegat langkahnya.

"Rayshalia Natasya."

Sontak mata Liana membelalak. Suara yang didengarnya persis seperti tadi malam. Suara yang sama kembali ditangkap oleh organ pendengarnya. Dalam hati ia masih yakin jika hanya salah dengar.

"Li... A... Na.."

Suara itu mengulangi kembali panggilannya, lebih dieja per suku kata.

Tangan Liana sudah terkepal. Dalam hati ia mengumpat, bahwa kali ini ia sedang tidak berhalusinasi. Ia mencoba untuk menoleh ke arah sumber suara. Mulutnya komat-kamit berdoa dan berharap jika suara itu berasal dari makhluk tanpa wujud. Hingga tidak mampu dilihat oleh netra.

Ya, setidaknya itu lebih baik dibandingkan harus berurusan dengan makhluk bernama The Guard-pembawa mimpi buruk yang menghantuinya.

Kedua matanya membelalak. Pupilnya membesar saking tidak menyangka.

Alangkah terkejutnya Liana ketika mendapati ketakutan terbesar pembawa mimpi buruknya-The Guard ternyata menjadi kenyataan.

Liana lantas memundurkan langkah saat melihat sosok The Guard sedang bersandar di dinding samping pintu keluar toilet. "The Guard?" Sebut Liana dengan bibir bergetar.

Tubuh The Guard menegak, lalu mendekat kepada Liana yang semakin menjauh, punggungnya hampir menyentuh dinding.

"Anda masih ingat dengan saya?" Ia terkekeh. "Tentu masih ingat karena saya adalah penjaga anda, Rayshalia Natasya."

"Enggak... Lo itu cuma mimpi buruk gue." Liana menyangkal.

The Guard berhenti persis di jarak yang cukup dekat dengan tubuh gadis itu, lantas ia meraih dagu Liana, menengadahkan wajah gadis yang terlihat pucat pasi menahan takut.

Lihat selengkapnya