"Tadi aku bertemu dengan geng preman yang pernah kau kalahkan waktu itu."
Aku langsung menatap Leo yang baru saja masuk rumah kemudian duduk di sampingku, "Geng yang mana?"
"Yang leader-nya berambut merah."
"Gengnya Leon? Apa yang dia lakukan ke lo? Lo nggak terluka sedikit pun kan?" tanyaku sambil memegang kedua bahu Leo dan menatapnya dengan seksama.
"Kok namanya mirip dengan namaku?"
"Nama kita juga mirip, nggak perlu protes. Tapi dia nggak melakukan hal yang aneh-aneh kan?"
Dari yang dapat terlihat memang tidak ada luka apapun yang berada di tubuh Leo, tapi mungkin saja Leon sudah melukai Leo di bagian tubuh yang tidak dapat kulihat.
Apa aku harus memastikan dengan membuka baju seragam Leo? Sebelum sempat melakukan niatan ini, Leo sudah dulu menyingkirkan tanganku darinya, "Aku baik-baik aja kok. Dia nggak melakukan apapun. Justru dia menolongku."
Hah? Ditolong Leon? Kok bisa? Anak itu kan baru menunjukkan kebaikannya jika sudah mendekati ujian semester saja, "Bagaimana dia bisa menolongmu?"
Leo menghela napas kemudian menceritakan apa yang sudah terjadi hari ini. Penjelasan yang sungguh terlalu detail sampai membuatku ingin mengumpat kesal pada pacarnya Dewi yang baru kuketahui bernama Rian.
"...jadi aku aman dan bisa pulang ke rumah tanpa perlu membuat Mama khawatir."
Ck! Tapi tetap saja yang dilakukan Rian sudah sangat di luar batas. Untung Leo baik-baik saja. Jika Leo sampai terluka, aku tidak akan segan memberikan balasan padanya, "Apa kamu yakin setelah ini aman dari Rian?"
"Entahlah. Dia masih terlihat ingin melampiaskan rasa kesalnya padaku, aku akan lebih berhati-hati padanya."
"Kalau gitu besok biarkan aku menjadi kamu selama di sekolah."
"Jika yang mau Rio lakukan adalah membalas perbuatan Rian, aku nggak setuju. Kamu nggak boleh mencari masalah di sekolahku walau memakai identitasmu sendiri."
Mana mungkin aku membuat Leo mendapat masalah, "Yang mau kulakukan cuma membuat Rian takut padamu tanpa melukainya sedikit pun."
Leo memicikkan matanya karena pasti tak mempercayai ucapanku, "Gimana caranya?"
"Pokoknya akan kucari cara yang aman, tenang aja. Sebagai gantinya bantu aku ngurus Evi. Buat dia nggak mendatangiku pagi-pagi dan menyuruhku untuk berangkat ke sekolah bersamanya."
"Oh, jadi Rio ada masalah dengan Evi? Baiklah, aku akan membuatnya sampai nggak mau mendekatimu lagi."