Meski memiliki bentuk fisik yang sama, wajah yang sangat identik, dan juga memiliki banyak kesamaan sifat, Leo dan Rio sesungguhnya sangatlah berbeda.
Leo mudah mengubar senyum, sedangkan Rio lebih sering menunjukkan ekspresi serius. Leo juga mudah bersosialisasi di mana saja, lain dengan Rio yang justru tertutup dan memberi kesan misterius.
Jika ingin tahu perbedaan besar yang ada, maka jawabannya adalah agama yang mereka yakini berbeda. Leo akan beribadah di gereja, dan Rio akan beribadah di masjid.
Saat ini ada dua orang perempuan yang tidak sengaja dipertemukan di sebuah cafe sedang sama-sama dilema karena Leo dan Rio.
"Kenapa Rio menolak karena merasa nggak pantas denganku sih?"
"Jika berasal dari keluarga yang berbeda memang terasa mustahil untuk menjalani kisah cinta."
Franda Aqilasari dan Sinta Aulia menghela napas secara bersamaan setelah mengeluarkan unek-unek yang mereka rasakan hari ini.
Padahal sudah bisa kembali bertemu dengan Rio dan tahu cowok itu adalah orang yang dijodohkan dengannya, tapi Franda tetap ditolak saat ingin menjadi pacar Rio.
Sinta juga padahal baru menyadari jika orang yang disukainya adalah Leo, tapi cowok itu ternyata berasal dari keluarga kaya raya yang sulit terjangkau olehnya.
Si kembar yang bukan merupakan saudara sedarah ini benar-benar membingungkan. Mereka punya wajah yang sama saja sudah cukup membuat heran, dan ternyata jatuh cinta dengan mereka justru jauh lebih membuat pusing lagi.
Setelah satu menitan saling diam, Franda menatap Sinta yang duduk di hadapannya, "Oh ya, kita belum berkenalan secara langsung kan? Aku Franda."
Sinta menatap Franda dengan kikuk, "Sinta."
Franda menopang dagunya sambil tersenyum, "Kupikir Sinta menyukai Rio, ternyata yang kamu sukai Leo ya?"
Sinta ikut tersenyum. Awalnya dia juga beranggapan demikian, "Karena selalu bertemu dengan Rio di sekolah, aku juga berpikir kalau dia adalah orang yang kusuka. Tapi setelah bertemu dengan Leo di panti dan kemarin bertemu dengannya lagi di gereja, aku sadar jika perasaan suka ini ada untuk Leo."
"Ada sensasi berbeda saat sedang bersama orang yang disukai ya? Aku juga menyadarinya saat bersama dengan Rio."
"Aku justru terlambat menyadarinya dan membuatmu salah paham ya? Maaf."
Franda mengibas-ngibaskan tangannya, "Nggak apa-apa, yang penting sekarang aku sudah tahu kalau kita ternyata nggak menyukai cowok yang sama."
Sinta menunduk sambil memegang gelas berisi capucino yang berada di atas meja di hadapannya, "Tapi aku tetap saja mendapat kesulitan yang sama."